Berikut ini adalah beberapa jenis steak yang sering ditemukan di restoran-restoran:
BACA JUGA:Momo : Si Pangsit Kukus dari Himalaya yang Kini Digemari Pecinta Kuliner di Indonesia
BACA JUGA:Menjelajahi Rasa Autentik India Lewat Thali : Sepiring Kecil Kaya Cita Rasa
Potongan ini berasal dari bagian punggung sapi, tepatnya di antara pinggang dan paha.
Sirloin dikenal karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang relatif empuk, meskipun sedikit lebih berlemak dibandingkan dengan beberapa jenis steak lainnya.
Steak ini sering dipilih oleh mereka yang ingin menikmati steak dengan harga lebih terjangkau namun tetap lezat.
Dikenal sebagai salah satu jenis steak yang paling empuk, tenderloin berasal dari bagian dalam daging sapi yang tidak banyak bergerak, sehingga menghasilkan tekstur yang sangat lembut. Filet mignon adalah potongan tenderloin yang lebih kecil dan dianggap sebagai potongan daging paling premium.
Ribeye diambil dari bagian iga sapi, tepatnya di sekitar tulang rusuk.
Daging ini memiliki banyak marbling (lapisan lemak), yang memberikan rasa gurih yang khas. Ribeye sering dijadikan pilihan bagi mereka yang menyukai steak dengan rasa yang kaya dan juicy.
Salah satu jenis steak yang sangat terkenal, T-bone berasal dari potongan daging yang memiliki bentuk seperti huruf "T".
Potongan ini terdiri dari dua bagian daging, yakni bagian tenderloin yang empuk dan bagian strip yang sedikit lebih kenyal.
T-bone sering dipilih untuk para penggemar steak yang ingin menikmati kombinasi rasa dari dua jenis daging sekaligus.
Tomahawk adalah steak dengan tulang yang sangat panjang, menyerupai kapak (tomahawk), sehingga tampilannya cukup unik.
Steak ini umumnya diambil dari bagian ribeye dan memiliki rasa yang sangat kaya serta juicy karena kandungan lemaknya yang banyak.
Memasak steak bukanlah hal yang mudah karena memerlukan keterampilan khusus agar daging tetap empuk dan memiliki rasa yang optimal.
Salah satu hal yang paling penting dalam memasak steak adalah pemilihan tingkat kematangan atau "doneness".