enaganya mencapai 379 hp dengan torsi 700 Nm.
Akselerasi 0-100 km/jam dapat dicapai dalam waktu sekitar 5,3 detik—sangat impresif untuk SUV sebesar ini.
Kapasitas baterai 99,8 kWh memberikan jangkauan sekitar 500 km menurut WLTP.
BMW iX xDrive50, sebagai lawan, menawarkan tenaga lebih besar—516 hp dan torsi 765 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 4,6 detik.
Jarak tempuhnya bahkan lebih jauh, mencapai hingga 600 km berkat efisiensi tinggi dari motor listrik dan sistem manajemen baterai BMW.
Kemenangan: BMW iX – Lebih cepat, lebih bertenaga, dan jarak tempuh lebih jauh.
Fitur Keamanan dan ADAS: Pintar dan Proaktif
Kia membekali EV9 GT-Line dengan sistem Highway Driving Pilot Level 3 di beberapa pasar, artinya mobil ini dapat mengemudi sendiri dalam kondisi tertentu tanpa campur tangan pengemudi.
Selain itu, EV9 juga dilengkapi 15 sensor dan 2 LIDAR untuk pengenalan lingkungan yang akurat.
BMW iX juga tidak kalah canggih. Sistem Driving Assistant Professional-nya menawarkan cruise control adaptif, lane keep assist, dan fitur parkir otomatis dengan presisi tinggi. Namun, iX masih berada pada Level 2 dalam hal otonomi berkendara.
Kemenangan: Kia EV9 GT-Line – Lebih maju secara teknologi otonom.
Kenyamanan vs Kepraktisan
BMW iX, berkat sistem suspensi udara adaptif dan pengendalian presisi khas BMW, menawarkan pengalaman berkendara yang sangat halus, tenang, dan mewah.
Mobil ini terasa seperti sedan mewah yang dibungkus dalam tubuh SUV.
Kia EV9, walau tidak memiliki suspensi udara, tetap nyaman berkat tuning sasis yang baik dan interior senyap.
Namun, bobot besar dan dimensi ekstra membuatnya sedikit kurang lincah dibandingkan iX.