IFAB menegaskan bahwa tindakan wasit yang selama ini langsung memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan cukup wajar karena belum ada kejelasan eksplisit sebelumnya dalam hukum permainan.
BACA JUGA:Inter Milan Akhiri Musim Tanpa Trofi, Nasib Inzaghi Dipertanyakan!
BACA JUGA:Manchester United Dapatkan Matheus Cunha! Striker Tajam Brasil Teken Kontrak 5 Tahun!
Namun, IFAB juga memperingatkan bahwa jika penendang secara sengaja menyentuh bola dua kali sebelum disentuh pemain lain (contoh: memantul dari tiang dan ditendang kembali), maka tetap berlaku pelanggaran dan diberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan.
Berlaku Mulai 1 Juli 2025
Keputusan dan klarifikasi ini akan mulai berlaku untuk seluruh kompetisi resmi yang dimulai setelah 1 Juli 2025.
Namun, IFAB juga memberikan fleksibilitas bagi kompetisi yang berlangsung sebelum tanggal tersebut untuk mulai menerapkannya lebih awal jika diinginkan.
Banyak pihak menyambut baik keputusan ini. Para pelatih, pemain, dan analis menyebut ini sebagai bentuk keadilan baru dalam menilai penalti.
Sebelumnya, banyak penalti dianulir meski bola sudah jelas masuk, hanya karena faktor ketidaksengajaan teknis.
Dengan klarifikasi ini, FIFA, UEFA, dan seluruh federasi anggota diharapkan dapat segera melakukan sosialisasi kepada wasit, pelatih, serta pemain agar tak terjadi lagi kesalahpahaman dalam momen-momen krusial pertandingan.
Apakah keputusan ini membuat dunia sepak bola lebih adil? Waktu akan menjawab, tapi satu hal pasti: Julian Alvarez takkan jadi korban terakhir dari aturan lama.*