Krepes dapat disajikan dengan berbagai isian, baik manis maupun gurih, sesuai dengan selera dan preferensi masing-masing.
BACA JUGA:Soto Banjar : Kuliner Khas Kalimantan Selatan yang Menggoda Lidah Nusantara
BACA JUGA:Ayam Cincane : Warisan Kuliner Khas Kalimantan Timur yang Kian Mendunia
Di Perancis, krepes biasanya dibedakan menjadi dua jenis utama: crepes suzette dan galette.
Crepes Suzette adalah varian krepes manis yang terkenal karena adanya flambéing (proses membakar dengan alkohol) di atas hidangan ini.
Biasanya, krepes ini disajikan dengan saus jeruk yang diberi tambahan alkohol, seperti Grand Marnier atau Cointreau, yang kemudian dibakar di atasnya.
Rasanya yang manis dengan sentuhan citrus menjadikannya pilihan sempurna untuk hidangan penutup.
Di sisi lain, Galette adalah jenis krepes yang lebih sering disajikan sebagai hidangan gurih.
Galette menggunakan tepung soba sebagai bahan utama, memberikan tekstur yang sedikit lebih keras dan rasa yang lebih berat.
Isian galette bisa bervariasi mulai dari telur, keju, daging, hingga sayuran, memberikan pilihan yang sangat cocok untuk makan siang atau makan malam.
Namun, krepes tidak hanya terbatas pada kedua jenis ini.
Di seluruh dunia, krepes dimodifikasi sesuai dengan bahan lokal dan kebiasaan kuliner setempat.
Di Indonesia, misalnya, krepes sering kali disajikan dengan isian manis, seperti coklat, keju, atau pisang, menjadikannya camilan yang digemari banyak orang.
Dengan kehadiran warung atau kafe yang menyajikan krepes di berbagai kota, makanan ini semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia.
Krepes di Indonesia: Camilan Favorit Semua Kalangan
Di Indonesia, krepes mulai dikenal luas sejak beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan anak muda dan keluarga.