“Kami ingin masyarakat sekitar turut merasakan berkah dari Hari Raya Idul Adha.
BACA JUGA:Pertamina EP Adera Field Kembali Temukan Sumur Gas Potensial di Area Southeast Benuang
Ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga bentuk nyata kontribusi perusahaan kepada masyarakat,” terang Djudjuwanto.
Masih kata Djudjuwanto, kegiatan kurban ini hanya salah satu dari sekian banyak program tanggung jawab sosial yang dijalankan, mulai dari program pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, hingga pelestarian lingkungan.
“Kami berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam upaya pemberdayaan dan penguatan kualitas hidup masyarakat,” tegas Djudjuwanto.
Sementara, Ketua Badan Dakwah Islam (BDI) OKRT Field, Puryanto, menyampaikan bahwa kegiatan kurban ini merupakan inisiatif dari para Perwira Pertamina yang tergabung dalam organisasi keislaman internal perusahaan.
“Kami sangat bersyukur bisa terus melanjutkan kegiatan ini dari tahun ke tahun.
Semangat berkurban bukan hanya datang dari manajemen, tetapi juga dari para Perwira Pertamina yang ingin menyalurkan ibadahnya melalui jalur perusahaan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa daging kurban dibagikan langsung kepada masyarakat yang berada di sekitar wilayah OKRT Field, khususnya di wilayah ring I PHE Ogan Komering Raja Tempirai (OKRT).
Proses distribusi dilakukan dengan memperhatikan prinsip transparansi dan keadilan.
“Semoga apa yang kami lakukan ini tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga membawa kebahagiaan bagi masyarakat yang menerima daging kurban dari Pertamina,” tambahnya.
Kegiatan pemotongan hewan kurban ini juga merupakan wujud dari sinergi antara perusahaan dan masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, masyarakat sekitar juga turut berpartisipasi dalam berbagai tahapan, mulai dari proses pemotongan, pengemasan daging, hingga distribusi.
Hal ini sejalan dengan prinsip CSR (Corporate Social Responsibility) yang diusung oleh Pertamina Hulu Rokan, yakni membangun hubungan berkelanjutan dan harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya komunitas lokal.
“Masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi bagian dari proses.