Keputusan berani Kluivert mencadangkan dua pemain bintang, yakni Kevin Diks dan Mees Hilgers, menegaskan prinsip seleksi yang adil.
BACA JUGA:Timnas China Jajal GBK, Ivankovic Percaya Diri Taklukkan Timnas Indonesia
BACA JUGA:Portugal Akhiri Kutukan 25 Tahun, Kalahkan Jerman 2-1 dan Lolos ke Final UEFA Nations League
Keduanya merupakan pemain keturunan yang merumput di liga top Eropa.
Namun dalam beberapa pertandingan terakhir, Kluivert memilih mempercayakan posisi bek kepada pemain lokal seperti Rizky Ridho dan Muhammad Ferarri.
Kepada media, Kluivert menjelaskan bahwa dirinya tidak melihat siapa pemain itu atau dari mana asalnya.
Fokus utamanya adalah siapa yang siap secara mental, fisik, dan mampu menjalankan instruksi taktis di lapangan.
“Bagi saya, tidak ada istilah pemain lokal atau naturalisasi di Timnas Indonesia. Yang saya lihat adalah kualitas pemain.
Siapa yang paling siap dan mampu menjalankan taktik, dia yang bermain,” tandasnya.
Tidak Akan Tambah Naturalisasi Baru
Menariknya, Kluivert juga menyampaikan bahwa ia tidak akan menambah pemain naturalisasi baru untuk saat ini.
Ia merasa skuad yang ada sudah cukup dan kompetitif untuk menghadapi tantangan ke depan.
“Saya puas dengan tim yang ada sekarang. Pemainnya cukup, jadi saya akan bekerja dengan skuad ini,” ujarnya.
Langkah ini mendapat dukungan luas dari publik.
Banyak yang menilai Kluivert tengah membangun budaya kerja keras dan kompetisi sehat di dalam skuad Garuda.
Tidak ada lagi jaminan tempat hanya karena status naturalisasi.