Menurut Iqbal, semua pencapaian itu tidak lepas dari peran besar guru pendamping, orang tua, serta dukungan penuh dari pihak madrasah.
BACA JUGA:Wawako Prima Salam Dorong Peran Ekonomi Kreatif Berdayakan UMKM Palembang
"Saya sangat bersyukur bisa mendapat bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Itu sangat membantu saya untuk terus berkembang," ujarnya.
Memasuki kelas 12, Iqbal mulai fokus mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) demi menembus Fakultas Kedokteran UI.
Ia mengaku gagal pada jalur SNBP (rapor), namun tak menyerah.
"Saya mulai belajar intensif sejak semester 1. Kuncinya konsisten, rutin drilling soal, ikut tryout, evaluasi dan yang terpenting, menjaga semangat belajar agar tidak burnout," jelas Iqbal.
Kini, setelah dinyatakan lolos UTBK, perjuangan Iqbal belum usai.
Ia tengah berupaya keras mencari beasiswa untuk membiayai kuliah dan kebutuhan hidup di Jakarta.
Meski tantangan ke depan tidak mudah, semangatnya justru semakin membara.
"Saya ingin kuliah tanpa membebani orang tua.
Saya percaya, dengan tekad dan kerja keras, saya bisa meraih beasiswa dan terus berprestasi di kampus nanti," ungkap Iqbal optimis.
Ayah Iqbal, Agus Hermanto, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.
Saat ditemui di rumah sederhana mereka di Jl. Murai RT. 7 RW 02 Kelurahan Kebun Geran, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, Agus mengaku siap berkorban apapun demi pendidikan anaknya.
“Sebagai seorang ayah, saya tentu ingin yang terbaik untuk anak saya.
Memang berat, tapi saya yakin, dengan pertolongan Allah dan ketekunan Iqbal, ia akan sampai pada cita-citanya,” tutur Agus penuh haru.