Semur Betawi : Hidangan Tradisional Penuh Cita Rasa yang Terus Dijaga Warisannya

Rabu 18-06-2025,10:18 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

"Kalau ada hajatan, belum lengkap rasanya kalau belum ada semur. Biasanya dipadukan dengan ketupat, sambal goreng ati, dan acar kuning," tambahnya.

BACA JUGA:Coto Makassar : Kuliner Khas yang Menggugah Selera dari Makassar

BACA JUGA:Karedok : Hidangan Khas Sunda yang Penuh Rasa dan Sejarah

Meskipun semur Betawi klasik menggunakan daging sapi, kini telah banyak variasi yang berkembang di masyarakat.

Beberapa keluarga Betawi membuat semur dari jengkol, ayam, tahu, hingga telur. Masing-masing memiliki cita rasa unik namun tetap mempertahankan bumbu dasar yang sama.

"Semur jengkol itu favorit saya. Baunya memang khas, tapi kalau dimasak dengan benar, rasanya luar biasa.

Lebih nendang daripada semur daging," ujar Ibu Marni, seorang warga asli Jakarta Selatan yang sudah 30 tahun berjualan masakan Betawi di kawasan Blok M.

Di sisi lain, generasi muda mulai mencoba menghadirkan semur dalam bentuk yang lebih modern.

Beberapa restoran kini menyajikan semur dalam bentuk rice bowl, burger isi semur, hingga semur vegan yang menggunakan bahan pengganti daging seperti tempe atau jamur.

"Ini cara kami agar semur bisa tetap relevan dengan gaya hidup modern, tanpa meninggalkan rasa aslinya," kata Rizky Fauzan, pemilik kafe kuliner Betawi kekinian di kawasan Kemang.

Meski tetap dicintai oleh masyarakat, kekhawatiran akan hilangnya semur Betawi dari daftar kuliner populer tetap ada.

Banyak generasi muda yang tidak tahu cara membuatnya atau tidak lagi memasak sendiri di rumah.

Untuk mengatasi hal tersebut, sejumlah komunitas kuliner dan pemerintah DKI Jakarta telah menggelar berbagai program pelestarian.

Di antaranya adalah lomba memasak semur Betawi, kelas memasak gratis untuk pelajar, hingga kampanye digital melalui media sosial.

"Kami ingin memperkenalkan semur Betawi ke kalangan yang lebih luas, termasuk generasi muda.

Lewat media sosial, kita bisa membuat resep semur jadi viral dan mengedukasi publik tentang kekayaan kuliner kita," ujar Nadia Permatasari, ketua Komunitas Kuliner Betawi Asli.

Kategori :