Namun sepulang dari pasar malam, hubungan yang tegang antara keduanya kembali memanas.
BACA JUGA:Kompol Chindi Helyadi Resmi Jabat Wakapolres Prabumulih, Iptu Romi Afriyadi Jabat Kasatintelkam
BACA JUGA:Bahas Usulan 2 Raperda yang Diajukan Pemkot, DPRD Kota Prabumulih Bentuk 2 Pansus
Mereka pulang ke rumah orang tua korban dengan menggunakan dua sepeda motor secara terpisah.
Sesampainya di rumah orang tua korban, pelaku sempat mencoba mendekati istrinya dan mengajaknya untuk kembali rujuk. Ia bahkan berusaha memeluk korban, tetapi ditolak.
Penolakan itu rupanya menjadi pemicu meledaknya emosi pelaku.
Dalam kondisi marah dan gelap mata, pelaku mengambil sebilah parang yang tersimpan di balik pintu belakang rumah. Tanpa pikir panjang, ia kemudian menyerang korban.
Sabetan parang yang diarahkan ke bagian vital seperti leher dan pipi membuat korban terkapar bersimbah darah.
Tidak hanya berhenti pada Lidia Kristina, aksi brutal Candra juga menyasar NRA, adik kandung korban yang masih berusia 14 tahun.
Saat kejadian berlangsung, NRA yang mendengar keributan dan jeritan sang kakak, berlari keluar rumah untuk mencoba menolong.
Namun sayangnya, niat mulia gadis remaja ini justru berujung tragis.
Tanpa ampun, pelaku juga menyerang NRA hingga tangan kirinya putus akibat sabetan parang.
Tidak hanya itu, NRA juga mengalami luka bacok serius di bagian leher.
Setelah melihat kedua korban terkapar dan bersimbah darah, pelaku segera melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario.
“Kondisi adik korban saat itu sangat mengenaskan.
Tangannya putus dan mengalami luka berat. Sementara korban utama, Lidia, dalam kondisi kritis.