Setiap siswa akan mendapatkan dua stel seragam merah putih untuk siswa SD dan biru putih untuk siswa SMP.
Dengan pembagian yang dilakukan secara bertahap, pemerintah memastikan tidak akan ada siswa yang tertinggal.
“Kami pastikan tidak akan ada yang tertinggal. Sampaikan kepada orang tua murid, semua akan mendapatkan seragam secara gratis.
Program ini bukan hanya simbolis, tetapi memiliki makna mendalam sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masa depan anak-anak kita,” lanjut H. Arlan.
Orang nomor satu di Kota Prabumulih ini juga menekankan pentingnya transparansi dalam program ini.
Menurutnya, seragam olahraga dan pramuka tidak termasuk dalam bantuan ini, sehingga orang tua siswa bebas membeli di luar sekolah sesuai kemampuan masing-masing.
“Kami tekankan sejak awal, jangan ada pungutan. Seragam olahraga dan pramuka bisa dibeli di luar, tidak harus di sekolah. Ini bentuk transparansi dan kebebasan untuk orang tua,” tegasnya.
Program ini juga disertai dengan larangan keras terhadap segala bentuk pungutan liar (pungli).
Arlan menyebutkan bahwa hingga kini tidak ada laporan yang masuk ke pihaknya terkait adanya pungutan dalam distribusi seragam ini.
Ia juga berharap agar masyarakat turut aktif dalam mengawasi pelaksanaan program, sehingga dapat berjalan bersih, adil, dan tepat sasaran.
“Kami bersyukur sejauh ini tidak ada laporan atau isu viral terkait pungutan liar.
Ini menandakan kesadaran bersama untuk menjaga integritas program ini,” jelas Arlan.
Saat disinggung mengenai siswa-siswi yang bersekolah di madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), Arlan menjelaskan bahwa pemerintah kota akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum memperluas program ini ke madrasah. “Akan dilihat dulu,” singkatnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Prabumulih, H Deni Victoria SH MSi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Pemerintah Kota Prabumulih ini.