Kangkung Cah Sapi Telur Puyuh : Inovasi Lezat dari Dapur Nusantara yang Makin Diminati Penikmat Kuliner

Senin 21-07-2025,10:05 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

PALPOS.ID — Dunia kuliner Indonesia kembali diramaikan dengan tren makanan rumahan yang naik kelas.

Salah satu yang sedang naik daun adalah menu Kangkung Cah Sapi Telur Puyuh—perpaduan unik antara sayur, daging sapi, dan telur puyuh yang tidak hanya menggoda selera, tetapi juga menyajikan nilai gizi tinggi.

 

Menu ini menjadi primadona baru di sejumlah rumah makan dan warung makan khas Indonesia.

Bahkan, tidak sedikit restoran kelas menengah hingga atas mulai memasukkan hidangan ini ke dalam daftar menu mereka.

BACA JUGA:Mie Kangkung : Hidangan Khas Betawi yang Kembali Populer di Tengah Tren Kuliner Modern

BACA JUGA:Sambal Tempe Kukus : Kreasi Kuliner Lezat yang Menyegarkan dengan Sentuhan Pedas

Kombinasi rasa gurih, segar, dan tekstur yang beragam membuat hidangan ini cocok disantap kapan saja, baik saat makan siang maupun malam.

 

Kangkung cah sapi sendiri bukanlah menu baru bagi masyarakat Indonesia.

Hidangan ini sudah lama dikenal sebagai sajian khas restoran Tionghoa-Indonesia, dengan teknik memasak "cah" (tumis cepat dalam api besar) yang mempertahankan kerenyahan sayuran dan kelezatan bumbu.

 

Namun, penambahan telur puyuh dalam menu ini merupakan inovasi baru yang memperkaya nilai gizi dan tampilan visual.

BACA JUGA:Sambal Kacang Ayam Goreng, Hidangan Sederhana yang Menggugah Selera di Meja Makan Indonesia

BACA JUGA:Sambal Bajak : Warisan Pedas Nusantara yang Menggugah Selera

Telur puyuh memberikan sentuhan kenyal dan creamy yang melengkapi kelembutan daging sapi dan renyahnya kangkung.

 

“Awalnya kami coba-coba menambahkan telur puyuh sebagai topping untuk mempercantik plating.

Tapi ternyata pelanggan suka sekali.

Rasanya lebih lengkap, dan ada sensasi baru saat menyantapnya,” ujar Chef Wahyu, kepala dapur di Warung Rasa Kita, sebuah tempat makan populer di kawasan Jakarta Selatan.

BACA JUGA:Sambal Petai Ikan Teri, Primadona Pedas dari Dapur Nusantara yang Tak Pernah Mati Gaya

BACA JUGA:Kulit Pangsit Pedas Manis, Camilan Kekinian yang Wajib Dicoba!

 

Kangkung dikenal kaya akan serat, vitamin A, vitamin C, dan zat besi.

Sementara daging sapi adalah sumber protein hewani tinggi yang juga mengandung seng dan vitamin B12.

Di sisi lain, telur puyuh, meski berukuran kecil, memiliki kandungan protein dan lemak sehat yang lebih tinggi dibandingkan telur ayam biasa, serta mengandung kolin yang penting untuk kesehatan otak.

 

“Menu ini seimbang secara nutrisi, apalagi jika dimasak dengan minyak yang sehat dan tidak terlalu banyak garam.

Ini bisa menjadi alternatif makanan bergizi yang tetap menggugah selera,” ujar dr. Rizka Amelia, ahli gizi dari RS Pelni.

 

Kangkung cah sapi telur puyuh dimasak dalam waktu singkat namun intens.

Daging sapi biasanya dipotong tipis dan dimarinasi terlebih dahulu agar empuk dan gurih.

Telur puyuh direbus terpisah dan ditambahkan menjelang akhir proses memasak agar tidak terlalu lembek.

 

Bumbu utama yang digunakan antara lain bawang putih, bawang merah, saus tiram, kecap asin, dan sedikit cabai untuk memberikan rasa pedas yang menggigit.

Beberapa variasi juga menambahkan jahe atau kaldu jamur untuk memperkuat aroma.

 

“Rahasia kami ada di api besar dan waktu memasak yang singkat.

Itu yang bikin kangkung tetap hijau segar dan teksturnya crunchy,” kata Chef Wahyu.

 

Dalam beberapa bulan terakhir, unggahan tentang kangkung cah sapi telur puyuh ramai beredar di media sosial, terutama TikTok dan Instagram.

Food vlogger dan content creator kuliner seperti @makandipiring dan @kulineryuk ikut mencoba dan mengulas menu ini.

 

“Ini comfort food yang naik level. Rasanya kaya, tapi tetap ringan.

Telur puyuhnya bikin beda banget,” tulis akun @makandipiring dalam unggahannya yang sudah ditonton lebih dari 400 ribu kali.

 

Beberapa netizen bahkan mencoba membuatnya sendiri di rumah, dan membagikan resep dengan berbagai modifikasi.

Ada yang menambahkan jamur, tahu, atau bahkan sambal matah untuk memberikan variasi rasa khas lokal.

 

Melihat popularitasnya, sejumlah pelaku UMKM mulai melirik peluang usaha dari menu ini.

Di Bandung, misalnya, ada warung makan rumahan bernama “Cah Kangkung Bang Oji” yang menjadikan Kangkung Cah Sapi Telur Puyuh sebagai menu andalan.

Mereka menawarkan layanan pesan antar dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 25.000 per porsi.

 

“Kami sudah bisa jual 100–150 porsi per hari. Responsnya luar biasa. Banyak pelanggan tetap yang pesan lewat WhatsApp tiap hari,” kata Oji, pemilik warung tersebut.

 

Pemerhati kuliner lokal, Yudhistira Darmawan, menyebut bahwa tren ini adalah contoh nyata bagaimana makanan sederhana bisa menjadi bisnis menjanjikan jika dikemas dengan baik dan inovatif.

 

“Ini peluang besar bagi pelaku UMKM, terutama yang ingin menonjolkan masakan khas tapi dengan pendekatan baru.

Selama rasanya enak dan tampilannya menarik, pasti bisa bersaing,” ujarnya.

 

 

 

Kangkung Cah Sapi Telur Puyuh bukan sekadar makanan.

Ia adalah simbol kreativitas kuliner Indonesia—menggabungkan cita rasa lokal dengan pendekatan modern yang cerdas.

Dengan popularitas yang terus meningkat, tidak mustahil menu ini akan menjadi ikon baru dalam daftar kuliner Nusantara yang mendunia.

Kategori :