“Kegiatan ini penting untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas strategis, terlebih saat terjadi lonjakan permintaan.
Selain itu, langkah ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi Palembang yang pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,13% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,03% (yoy),” jelas Bambang.
Ia juga menambahkan bahwa tingkat inflasi di Kota Palembang tetap terkendali dalam kisaran target nasional yakni 2,5% ±1%, menunjukkan efektivitas strategi pengendalian inflasi daerah yang selama ini dijalankan.
Kolaborasi Antarwilayah Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, menyambut baik kolaborasi antara Subang dan Palembang.
Menurutnya, kedua daerah memiliki potensi besar yang dapat saling melengkapi dalam membangun ketahanan pangan dan ekonomi daerah.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi serta mempercepat pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Agus.
Kerjasama Lintas Daerah Jadi Model Pengendalian Inflasi Nasional
Kerjasama TPID Kota Palembang dan Kabupaten Subang menjadi bukti konkret dari sinergi antarwilayah dalam mengatasi tantangan inflasi pangan.
KAD ini sekaligus menjadi model kolaborasi strategis yang dapat diadopsi oleh daerah lain di Indonesia dalam menjaga kestabilan pasokan pangan dan harga.