Dugaan Ada Pungli di Pasar Korpri OKU

Rabu 13-08-2025,14:30 WIB
Reporter : Eco
Editor : Dahlia

BATURAJA, PALPOS.ID - Keberadaan Pasar Korpri yang terletak di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, saat ini banyak dipertanyakan berbagai pihak.

Pasalnya, ternyata pasar itu pengelolaannya tidak dilakukan oleh Perumda Pasar OKU.

 

Ironisnya, selama beberapa tahun ini pedagang di Pasar Korpri selalu dipungut uang senilai Rp10 ribu perorang oleh oknum pengelola Pasar Korpri untuk uang kebersihan, parkir dan keamanan.

 

"Nah ini yang menjadi pertanyaaan kita. Dikemanakan uang Rp10 ribu itu.

BACA JUGA:Ribuan Honorer di OKU Bakal Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu

BACA JUGA:Harga Beras Medium di OKU Naik Rp1.000 Perkg

Karena Perumda Pasar OKU mengaku tidak tahu menahu soal uang retribusi tersebut," ungkap salah seorang aktivis di OKU, Hendri Marico, Rabu (13/8).

 

Selain masalah pungli, Hendri juga menyoroti soal banyaknya bangunan los permanen yang dibangun di Pasar Korpri.

Padahal Pasar Korpri itu peruntukannya bukan untuk pasar, namun untuk lapangan upacara.

 

"Banyak sekali fasilitas umum yang ada disana yang rusak.

BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan di Sukamaju OKU Akhirnya Menyerahkan Diri

BACA JUGA:Jelang Pemberian Remisi 17 Agustus, Karutan Baturaja Koordinasi dengan Bupati OKU

Bahkan Lapangan Upacara Kopri saat ini sudah tidak bisa digunakan lagi akibat banyaknya pedagang yang berjualan disana," sesalnya.

 

Sementara beberapa pedagang di Pasar Korpri mengaku setiap hari diwajibkan menyetor uang Rp10 ribu perorang kepada oknum yang mengaku pengelola Pasar Korpri.

 

Ironisnya, ternyata uang itu tidak masuk ke kas daerah, tetapi diaraup untuk kepentinyan pribadi.

"Kalau kami nih yang penting biso bejualan bae pak.

BACA JUGA:Pemkab OKU Gelar Cek Kesehatan Gratis

BACA JUGA:Aksi Pencurian Kabel Trafo Milik PLN Berhasil Digagalkan Warga

Dak ngerti kami soal kemano retribusi yang disetor pedagang ke oknum pengelola Pasar Korpri," cetus salah seorang pedagang sayur di Pasar Korpri yang minta namanya dirahasiakan.

 

Hal senada juga disampaikan pedagang lainnya yang menyebutkan, jika ada yang ingin berjualan bisa menemui seseorang (di Pasar Korpri, red) untuk dibantu diurus, termasuk dicarikan lapak kosong yang ingin disewakan oleh pemilik (pedagang) sebelumnya.

 

“Kalau ingin berjualan disini, temui saja pengurusnya di pos depan sana, biasanya orangnya ada di pos parkir depan sana.

Untuk iurannya, setiap malam ada yang nagih Rp10 ribu, itu termasuk uang parkir motor kita.

Tapi bagi pedagang yang bawa mobil saya enggak tahu mereka bayar berapa,” kata pedagang lainnya menambahkan. (len)

Kategori :

Terkait