Ibukota provinsi ini direncanakan berada di Kota Subulussalam, dengan luas wilayah sekitar 19.290 kilometer persegi atau 34 persen dari luas wilayah Aceh saat ini.
Jumlah penduduk yang akan menghuni provinsi ini diperkirakan mencapai 929 ribu jiwa, sekitar 18 persen dari total penduduk Aceh.
Wilayah Aceh Lauser Antara terkenal dengan sektor perkebunan, khususnya kopi Gayo yang sudah dikenal hingga mancanegara.
Selain itu, potensi pariwisata alam di kawasan ini, seperti Taman Nasional Gunung Leuser, bisa menjadi sektor andalan dalam pengembangan ekonomi daerah.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Wacana Pembentukan Kota Batam Timur untuk Pengelolaan Pemerintahan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Wacana Pembentukan Kota Batam Barat Untuk Tata Ruang Kota
2. Provinsi Aceh Barat Selatan
Provinsi Aceh Barat Selatan direncanakan mencakup enam kabupaten, yaitu:
Kabupaten Aceh Jaya
Kabupaten Simeulue
Kabupaten Aceh Barat
Kabupaten Aceh Selatan
Kabupaten Aceh Barat Daya
Kabupaten Nagan Raya
Ibukota provinsi ini diusulkan berada di Kabupaten Aceh Barat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Wacana Pembentukan Kota Batam Selatan Terus Diperjuangkan
Luas wilayah calon provinsi ini sekitar 17.480 kilometer persegi atau 30,5 persen dari luas wilayah Aceh, dengan jumlah penduduk sekitar 946 ribu jiwa atau 17,5 persen dari total penduduk Aceh saat ini.
Aceh Barat Selatan memiliki potensi besar di sektor perikanan dan kelautan.
Kabupaten Simeulue, misalnya, dikenal dengan hasil lautnya yang melimpah seperti ikan, udang, dan lobster.
Selain itu, daerah ini juga memiliki sektor perkebunan yang berkembang, terutama sawit dan karet.
Motivasi di Balik Pemekaran Wilayah Aceh
Terdapat beberapa faktor utama yang mendorong pemekaran wilayah Aceh:
Ketimpangan Ekonomi dan Pembangunan
Ketua Yayasan Advokat Rakyat Aceh (YARA), Safarudin, menyoroti bahwa meskipun Aceh merupakan penghasil sawit terbesar di Indonesia, masih banyak masyarakatnya yang hidup dalam kemiskinan ekstrem dan mengalami masalah stunting.