Keberadaan berbagai situs sejarah seperti Makam Mahligai, Makam Papan Tinggi, dan Situs Lobu Tua menjadi bukti bahwa Barus merupakan kota pelabuhan yang berpengaruh di masa lalu.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan Kabupaten Deli untuk Mempercepat Pembangunan
Di sektor pariwisata, Barus memiliki banyak destinasi yang berpotensi menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Salah satu daya tarik utamanya adalah Pantai Barus, yang menawarkan pemandangan indah serta memiliki nilai sejarah sebagai pintu masuk Islam pertama di Nusantara.
Hal ini didukung oleh keberadaan Tugu Titik Nol Islam Nusantara, yang menjadi simbol peradaban Islam di Indonesia.
Potensi Ekonomi Pesisir dan Kelautan
Selain sejarah dan budaya, Barus Raya memiliki potensi ekonomi pesisir yang cukup besar.
Wilayah ini memiliki garis pantai yang luas dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga sektor perikanan dan kelautan menjadi salah satu andalan ekonomi masyarakat.
Berikut beberapa sektor unggulan ekonomi pesisir yang dapat dikembangkan di Kabupaten Barus Raya:
Perikanan Tangkap dan Budidaya
Wilayah pesisir Barus memiliki ekosistem laut yang kaya akan sumber daya ikan, termasuk ikan tuna, kerapu, dan lobster.
Pengembangan sektor ini dapat didukung dengan investasi pada teknologi perikanan modern, seperti perikanan tangkap berbasis ekologi dan budi daya perikanan laut.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan Provinsi Sumatera Utara Barat Makin Mendesak
Industri Pengolahan Hasil Laut
Selain perikanan tangkap, industri pengolahan hasil laut seperti pengeringan ikan, pembuatan ikan asin, serta pengolahan hasil laut menjadi produk bernilai tambah bisa menjadi peluang bisnis baru yang membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal.