PALPOS.ID - Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatra kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional.
Inovasi alat tubing pressure test bernama Thorped berhasil meraih Gold Award dari China Association of Inventions (CAI) serta Best Invention Awards dari International Federation of Inventors Association (IFIA) dalam ajang The 11th International Exhibition of Inventions (IEI) di Guangzhou, China, 22–24 Agustus 2025 lalu.
Direktur Utama PHR Regional 1 Sumatra, Ruby Mulyawan, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras tim lapangan.
“Prestasi ini bukti inovasi dari lapangan mampu bersaing di tingkat global. Semoga semangat inovasi terus berlanjut dan mendukung program ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Ruby menegaskan, PHR mendorong perwira untuk terus berinovasi, tidak hanya demi efisiensi operasi, tetapi juga mendukung kemandirian teknologi migas nasional.
Thorped merupakan alat uji tekanan tubing (retrievable tubing tester) yang digunakan saat pekerjaan well intervention seperti workover dan well services.
“Alat ini berfungsi memastikan tubing tidak bocor dan tahan terhadap tekanan sebelum dipakai dalam produksi atau stimulasi sumur,” ungkapnya.
Dijelaskannya, tubing sendiri adalah pipa yang berfungsi sebagai jalur aliran minyak dari dasar sumur ke permukaan menggunakan pompa angguk (Sucker Rod Pump/SRP) atau pompa listrik bawah tanah (Electric Submersible Pump/ESP).
BACA JUGA:Dari Jalanan ke Arena E-Sport, Komunitas Honda BeAT Palembang Tunjukkan Semangat Kebersamaan
Masalah kebocoran tubing selama produksi kerap terjadi akibat gesekan dan erosi, sehingga menurunkan hasil produksi.
“Thorped dikembangkan sejak 2023 oleh tim FT-Prove Thor dari fungsi Well Services Pendopo Field.
Alat ini terdiri dari tiga komponen utama Seating housing, tempat dudukan alat di dalam tubing.
Retrievable sealing element, penyekat yang dapat ditarik kembali, dan Catcher, pengait untuk menarik alat ke permukaan menggunakan wire rope atau slick line,” bebernya.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan Kota Berastagi Untuk Maksimalkan Potensi Daerah
“Keunggulan Thorped terletak pada kemampuannya diuji dan ditarik kembali tanpa harus mencabut seluruh tubing. Hal ini mempercepat pekerjaan sekaligus mengurangi risiko operasional,” imbuhnya.
Selain praktis, Thorped juga memiliki sejumlah kelebihan mendukung reverse circulation selama run in hole, menghindari wet pulling yang berisiko menimbulkan tumpahan fluida, Tidak meninggalkan junk atau fish di dalam sumur, bisa dipakai ulang dan mudah dirawat, dan mudah difabrikasi dengan material lokal.
“Sebelum menembus ajang internasional di China, Thorped telah meraih penghargaan di berbagai kompetisi inovasi.
Antara lain Gold Award CIIF PHR 2023, Gold Award UIIA PHE 2023, dan Platinum Award APQA Persero 2024,” katanya.
Kini Thorped juga tengah dikembangkan sebagai pengganti check valve dalam sistem ESP, dengan kemampuan menahan tekanan lebih dari 5000 psi dalam pengujian pipa bor (drill pipe) sebelum proses fracturing.
Keberhasilan ini tidak hanya mengangkat nama PHR di kancah internasional, tetapi juga memperkuat upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Dengan teknologi yang efisien, risiko kehilangan produksi akibat kebocoran tubing bisa ditekan.
Selain itu, pemanfaatan material lokal untuk fabrikasi Thorped turut mendukung kemandirian industri dan membuka peluang kerja sama dengan berbagai sektor dalam negeri.
Bagi PHR, Thorped bukan sekadar alat, tetapi simbol semangat perwira migas dalam menciptakan solusi aman, efisien, dan ramah lingkungan.
“Inovasi ini menunjukkan bahwa teknologi hasil karya anak bangsa mampu memberi kontribusi besar untuk keberlanjutan energi di Indonesia,” tutup Ruby. (*)