Beberapa varian unik pun bermunculan, seperti Fruit Sando dengan roti pandan, isian durian montong, hingga krim rasa klepon.
Selain itu, pilihan buah pun semakin beragam, tergantung musim dan ketersediaan lokal.
Jika di Jepang buah seperti muskmelon dan persik sering digunakan, di Indonesia kita bisa menemukan buah naga, mangga harum manis, hingga salak yang diolah menjadi isian sandwich ini.
“Kami ingin menghadirkan versi lokal dari Fruit Sando yang tetap otentik namun lebih terjangkau dan sesuai lidah orang Indonesia,” kata Aditya Mahardika, pemilik usaha roti artisan di Bandung.
“Salah satu best seller kami adalah Fruit Sando mangga dengan krim keju.”
Fruit Sando juga menjadi alternatif camilan sehat bagi mereka yang ingin menghindari makanan berat atau berminyak.
Dengan kandungan buah segar dan krim yang bisa disesuaikan—bahkan ada yang menggunakan krim rendah gula atau berbahan dasar nabati—Fruit Sando masuk ke dalam daftar guilt-free snack.
Menurut ahli gizi, Fruit Sando dapat menjadi pilihan baik untuk sarapan ringan atau snack sore, selama porsinya tidak berlebihan.
“Kandungan vitamin dari buah dan karbohidrat dari roti bisa memberikan energi, tapi tetap perlu diperhatikan jumlah gula dan krim yang digunakan,” ujar dr. Wulan Paramita, nutrisionis dari Jakarta.
Melihat antusiasme pasar yang terus meningkat, banyak pelaku bisnis mulai melirik Fruit Sando sebagai peluang usaha.