PALPOS.ID – Ratusan Guru Pendidikan Agama di Sumatera Selatan khususnya Kota Lubuklinggau meradang.
Pasalnya hingga saat ini belum ada kejelasan tentang pencairan Tunjangan Hari Raya THR Tunjangan Profesi Guru (THR TPG) pendidikan agama Islam mulai 2023 hingga 2025.
Hal itu terkuak setelah puluhan perwakilan guru pendidikan agama Islam dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, mengadukan hal itu ke Walikota Lubuklinggau, Senin 22 September 2025.
Koordinator guru pendidikan agama islam (PAI), Anton Supriyadi, menjelaskan THR TPH ini merupakan penghasilan tambahan dari tunjangan profesi guru yang sejak 2023, 2024 dan 2025 ini pencairannya belum ada kejelasan.
BACA JUGA:Resedivis Narkotika Kembali Diringkus dengan Barang Bukti 19 Butir Ekstasi
BACA JUGA:Yoppy Ajak Jamaah Tidak Usir Anak-Anak yang Bermain di Masjid
Padahal menurut Anton, data yang diminta oleh Kementerian Keuangan telah disampaikan oleh Dinas Pendidikan, hingga kini para guru PAI belum mendapatkan kejelasan soal progres pencairan.
Hal inilah yang mendorong kelompok kerja guru dan MGMP PAI melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Lubuklinggau.
“Kami hanya meminta kejelasan. Data sudah diminta, sudah disampaikan ke Kementerian Keuangan, tapi sampai sekarang tidak ada kepastian kapan pembayaran dilakukan,” ujar Anton, dijumpai usai Audiensi dengan Walikota Lubuklinggau, Senin 22 September 2025.
Dikatakan Anton, dalam audiensi perwakilan guru agama dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat, Walikota Lubuklinggau, H Rachmat Hidayat (Yoppy Karim), berjanji akan membantu mengawal persoalan ini dengan mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Keuangan.
BACA JUGA:Warga Sambut dengan Syukur Program Bedah 3.000 Rumah Tak Layak Huni Pemkot Lubuklinggau
Surat tersebut bertujuan mempertanyakan tindak lanjut data yang sudah dikirim, serta memastikan kapan THR TPG guru PAI bisa segera dibayarkan.
Karena tambah Anton, masalah ini bukan hanya dialami oleh guru PAI di Lubuklinggau atau Sumatera Selatan, melainkan menjadi problem nasional yang dirasakan seluruh guru PAI di Indonesia.
“Kalau untuk Lubuklinggau, guru PAI penerima TPG di tingkat SD dan SMP itu ada lebih dari 100 orang, belum lagi ditambah guru PAI SMA/ SMK sederajat.
Jadi totalnya cukup banyak, dan mereka semua masih menunggu haknya,” jelasnya.
BACA JUGA:Komplotan Pencuri Kendaraan Bermotor si Lubuklinggau Diringkus, Ini Tampang Tersangka
BACA JUGA:Pemohon Membludak, Sabtu dan Minggu Layanan SKCK di Polres Lubuklinggau Tetap Buka
Ia berharap langkah Pemkot Lubuklinggau menjadi dorongan agar pemerintah pusat segera memberi kepastian.
“Kami para guru tentu berharap ada kejelasan, karena ini menyangkut hak dan kesejahteraan,” pungkas Anton. (yat)