Sedangkan dari sisi jumlah penduduk, wilayah ini dihuni oleh lebih dari 754.000 jiwa, yang berarti hampir 40 persen dari total populasi Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan data sensus BPS tahun 2020.
Ciawi Diproyeksikan Jadi Ibukota Kabupaten Baru
Rencana awal menyebutkan bahwa Kecamatan Ciawi akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan atau ibukota Kabupaten Tasikmalaya Utara.
Lokasi Ciawi yang strategis secara geografis dan memiliki akses jalan utama yang baik dinilai menjadi alasan kuat pemilihan tersebut.
Selain itu, Ciawi juga berkembang pesat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan utara Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua PTU, Ato Rinanto, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder, termasuk lembaga legislatif di tingkat kabupaten dan provinsi.
Menurutnya, saat ini usulan pembentukan Kabupaten Tasikmalaya Utara sudah dibahas di DPRD Kabupaten Tasikmalaya dan sedang dalam proses kajian akademis sebagai bagian dari persyaratan administratif menuju DOB.
Ato juga mengapresiasi dukungan Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, yang dinilai terbuka terhadap dorongan masyarakat terkait pemekaran ini.
“Makanya, kita dari Presidium Tasikmalaya Utara sangat mengapresiasi sikap Bupati Ade Sugianto yang terbuka terhadap aspirasi masyarakat. Semoga Kabupaten Tasikmalaya Utara segera terealisasi,” ujar Ato Rinanto.
Salah satu indikator utama kesiapan calon DOB adalah kemampuan fiskal atau potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Ato Rinanto, sekitar 43 persen PAD Kabupaten Tasikmalaya saat ini berasal dari wilayah yang akan membentuk Kabupaten Tasikmalaya Utara.
Total PAD Kabupaten Tasikmalaya sendiri mencapai sekitar Rp92 miliar.
“Kalau bicara soal potensi, Tasikmalaya Utara menyumbang hampir separuh PAD Kabupaten. Ini menunjukkan bahwa kami memiliki kapasitas fiskal untuk berdiri sendiri,” jelas Ato Rinanto.
Potensi Ekonomi
Ia juga menekankan bahwa di kawasan utara Tasikmalaya terdapat berbagai potensi ekonomi seperti: