Secara geografis dan sosiologis, masyarakat di Sumba bagian utara memiliki karakteristik khas dan menghadapi tantangan pembangunan yang berbeda dibandingkan wilayah lain di NTT.
Dari kondisi geografis yang berbukit hingga akses infrastruktur yang terbatas, masyarakat Sumba Utara selama ini bergelut dengan keterisolasian, rendahnya akses terhadap air bersih, pelayanan kesehatan yang minim, serta lambannya aliran listrik ke desa-desa terpencil.
Potensi Wisata Kelas Dunia
Jika Provinsi Sumba Utara terwujud, sektor yang akan menjadi primadona adalah pariwisata.
Wilayah ini menyimpan keindahan alam yang tak tertandingi, mulai dari pantai berpasir putih, air terjun eksotis, hingga adat dan budaya yang masih sangat kental.
Beberapa destinasi wisata unggulan di kawasan ini antara lain:
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Timur: Wacana Pembentukan Provinsi Blambangan Untuk Penguatan Identitas Lokal
Pantai Mananga Aba:
Dikenal dengan hamparan pasir putih dan laut biru jernih yang memikat wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan ini sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari premium.
Air Terjun Lapopu:
Terletak di wilayah Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, air terjun ini menjadi magnet wisata karena keindahan dan kealamian lingkungannya. Selain menjadi tempat rekreasi, Lapopu juga menarik bagi pencinta ekowisata dan petualangan.
Kampung Tradisional dan Budaya Marapu:
Warisan budaya Sumba yang luar biasa adalah sistem kepercayaan Marapu, yang masih dipegang teguh oleh masyarakat lokal.
Upacara adat, rumah-rumah tradisional, dan kuburan megalitik menjadi daya tarik budaya yang sangat kuat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Timur: Wacana Pembentukan Provinsi Mataraman atau Jawa Selatan Menjadi Dilema
Jika dikelola secara profesional, kawasan ini bisa menjadi pusat wisata budaya dan spiritual yang unik di Indonesia.