Meski rendang semakin populer, para budayawan Minang mengingatkan pentingnya menjaga autentisitasnya. Mereka menilai, inovasi boleh dilakukan, tetapi nilai-nilai tradisi tidak boleh hilang.
“Ada prinsip dasar rendang yang harus dijaga: proses memasak yang lama hingga bumbu meresap sempurna, penggunaan rempah khas, serta filosofi yang menyertainya.
Kita boleh membuat varian baru, tetapi jangan sampai makna rendang hilang,” tegas budayawan Minangkabau, Afrizal Harun.
Pemerintah daerah Sumatera Barat sedang mengusulkan rendang sebagai salah satu warisan budaya takbenda UNESCO.
Dengan pengakuan tersebut, diharapkan rendang semakin dikenal luas dan mendapat perlindungan budaya secara internasional.
Rendang kini bukan hanya kebanggaan masyarakat Minangkabau, tetapi juga simbol pemersatu bangsa Indonesia di dunia kuliner global.
Cita rasa khas yang mendalam membuatnya mampu diterima oleh berbagai budaya di seluruh dunia.
Dengan arah perkembangan yang positif, rendang diprediksi akan terus menjadi ikon kuliner Indonesia yang mendunia.
Baik hadir di meja makan keluarga, restoran internasional, maupun festival-festival kuliner global, rendang tetap mempertahankan pesonanya sebagai hidangan yang kaya rasa, tradisi, dan makna.