Ayam Geprek Naik Daun Lagi : UMKM Berinovasi, Media Sosial Jadi Penggerak Utama

Kamis 27-11-2025,10:21 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Geprek Sambal Kecombrang

BACA JUGA:Pecel Lele, Kuliner Kaki Lima yang Tetap Digandrungi Meski Harga Bahan Pokok Naik

BACA JUGA:Martabak Manis Semakin Mendunia : Dari Jajanan Malam ke Produk Kuliner Kreatif Indonesia

Geprek Level Pedas 1–50

Kreativitas tersebut terbukti berhasil menarik minat konsumen yang mencari pengalaman kuliner baru.

“Konsumen kita cepat bosan. Kalau tidak inovatif, bisnis ayam geprek bisa stagnan. Karena itu kami membuat menu baru setiap dua atau tiga bulan,” kata Andika Setiawan, pemilik salah satu kedai ayam geprek di Jakarta Selatan.

Bagi Andika, kunci suksesnya bukan hanya pada rasa pedas tetapi juga kombinasi tekstur, aroma, dan tampilan makanan.

Ia juga menekankan pentingnya konsistensi bumbu. “Karena pelanggan akan kembali kalau rasa sambalnya stabil,” ujarnya.

Kebangkitan ayam geprek tidak lepas dari pengaruh media sosial. Banyak pemilik kedai memanfaatkan TikTok dan Instagram untuk memamerkan proses pembuatan sambal, teknik ‘geprek’, serta reaksi pelanggan saat mencicipi level pedas tinggi.

Video pendek ini terbukti berpengaruh besar, terutama di kalangan anak muda yang mudah tergiur oleh konten kuliner.

Beberapa kedai bahkan berhasil viral hanya dalam hitungan hari berkat unggahan pelanggan atau food vlogger. Fenomena ini meningkatkan kesadaran merek dan berdampak langsung pada tingkat kunjungan.

“Satu video review positif bisa membuat penjualan melonjak dua kali lipat,” ungkap Sinta Lestari, pengamat industri kuliner digital.

Platform pemesanan makanan pun turut menyediakan fitur promosi, diskon ongkir, hingga kolaborasi menu edisi khusus.

Strategi ini memperkuat posisi ayam geprek sebagai hidangan favorit untuk makan siang maupun makan malam.

Kebangkitan ayam geprek juga membawa dampak ekonomi bagi sektor UMKM.

Banyak pelaku usaha rumahan memulai bisnis dari dapur kecil dengan modal minim, hanya memanfaatkan peralatan sederhana. Biaya bahan baku yang relatif terjangkau membuat bisnis ini mudah dijalankan bahkan oleh pemula.

Kategori :