Memasuki babak kedua, Milan tampil lebih agresif dan terstruktur. Kolaborasi apik antara Saelemaekers dan Fofana di sisi kanan menghasilkan serangan berbahaya.
BACA JUGA:Sepak Bola SEA Games 2025: Singapura Hijrah ke Grup A, Jadwal Indonesia Berubah!
BACA JUGA:Hasil Liga Europa 2025/2026:AS Roma Jinakkan Midtjylland 2-1.
Tomori kemudian mengirim umpan tarik akurat yang disambar Leao tanpa kawalan, mengubah skor menjadi 1-0.
Gol tersebut menjadi penegasan bahwa Leao mulai kembali menemukan ketajamannya. Sang winger Portugal memperlihatkan naluri penyerang yang lebih matang, ditambah pergerakan tanpa bola yang lebih efektif.
Sementara itu, Adrien Rabiot menunjukkan dominasinya di lini tengah dengan fisik kuat, duel udara solid, dan transisi yang disiplin.
Bartesaghi juga mencuri perhatian. Bek muda ini terus berkembang dan tampil percaya diri mengalirkan bola dari belakang.
Di bawah mistar, Maignan kembali membuktikan mengapa ia termasuk dalam jajaran kiper terbaik dunia.
Selain menepis dua peluang emas Lazio, ia tetap tenang saat intensitas permainan memuncak.
Drama VAR dan Kekacauan Menjelang Akhir
Memasuki menit-menit akhir, tensi pertandingan meningkat tajam. Lazio menekan melalui crosses dan bola mati.
Peluang terbaik datang dari Taty Castellanos yang baru comeback setelah dua bulan absen, namun Maignan kembali tampil sigap.
Di masa injury time, tembakan Alessio Romagnoli membentur lengan Strahinja Pavlovic dan memicu protes keras.
VAR melakukan peninjauan panjang, tetapi akhirnya tidak memberikan penalti karena Pavlovic terlebih dahulu dijatuhkan Adam Marusic sebelum insiden handball.
Ketegangan meningkat di area teknis. Pelatih Milan, Massimiliano Allegri, dan asisten Lazio, Marco Ianni, diusir wasit akibat protes berlebihan.
Setelah keadaan mereda, laga ditutup dengan kemenangan tipis Milan.