PALPOS.ID - Tahu walik, salah satu camilan khas Banyuwangi, Jawa Timur, terus menunjukkan eksistensinya di tengah maraknya tren kuliner modern.
Makanan sederhana berbahan dasar tahu goreng yang dibalik dan diisi adonan gurih ini kini tak hanya digemari masyarakat lokal, tetapi juga mulai dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia.
Nama “tahu walik” berasal dari bahasa Jawa, di mana kata walik berarti dibalik. Sesuai namanya, tahu ini dibuat dengan cara membalik bagian dalam tahu ke luar, kemudian diisi adonan campuran daging ayam atau ikan, tepung tapioka, serta bumbu-bumbu khas.
Setelah itu, tahu digoreng hingga renyah dan disajikan dengan sambal petis yang menjadi ciri khas kuliner Banyuwangi.
BACA JUGA:Keripik Pisang Coklat Kian Digemari, UMKM Lokal Raup Peluang Pasar yang Menjanjikan
BACA JUGA:Kentang Balado, Kuliner Sederhana yang Tetap Bertahan di Tengah Tren Makanan Modern
Keunikan tahu walik terletak pada tekstur dan rasanya. Bagian luar tahu yang digoreng hingga garing berpadu dengan isian yang lembut dan gurih.
Sensasi renyah di luar dan kenyal di dalam menjadikan camilan ini digemari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Menurut salah satu pedagang tahu walik di kawasan pusat kota Banyuwangi, popularitas tahu walik meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
“Dulu pembelinya kebanyakan warga sekitar. Sekarang banyak wisatawan yang sengaja mencari tahu walik setelah melihat rekomendasi di media sosial,” ujarnya.
BACA JUGA:Telur Gulung, Jajanan Sederhana yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Kuliner Modern
BACA JUGA:Bakso Aci Kian Digemari, Kuliner Khas Garut Ini Menjadi Favorit Anak Muda
Media sosial memang berperan besar dalam memperkenalkan tahu walik ke khalayak yang lebih luas.
Berbagai unggahan video kuliner yang menampilkan proses pembuatan tahu walik, lengkap dengan suara kriuk saat digigit, sukses menarik perhatian warganet.
Tak sedikit pelaku usaha kecil yang akhirnya memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk mereka.