Pimpinan dan Bawahan Terlibat Konflik di Dinas Kominfo Ogan Ilir, Dugaan Kekerasan Mencuat

Kamis 18-12-2025,15:22 WIB
Reporter : Isro
Editor : Dahlia

OGANILIR, PALPOS.ID – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Ogan Ilir berinisial FR diduga terlibat insiden kekerasan terhadap salah satu bawahannya, seorang perempuan berinisial R, yang juga menjabat sebagai kepala bidang.

Peristiwa itu disebut terjadi di lingkungan kantor Dinas Kominfo Ogan Ilir pada Selasa, 16 Desember 2025. Kasus tersebut kini menjadi sorotan publik.

Menurut keterangan R kepada wartawan, insiden bermula saat FR mendatangi ruang kerjanya dalam kondisi emosi.

FR disebut mengamuk, mengoceh, serta membanting sejumlah berkas di atas meja, sehingga keributan terdengar oleh staf lain di sekitar ruangan.

BACA JUGA:Meresahkan, Pria di Ogan Ilir Diciduk Polisi Setelah Curi Water Meter milik PDAM

BACA JUGA:HKA Kerahkan 4.000 Personel, Pastikan 16 Ruas Tol Siap Hadapi Arus Nataru 2025–2026

Situasi yang memanas itu kemudian mengundang perhatian pegawai lain yang berusaha melerai.

R mengungkapkan, saat dirinya mencoba keluar dari ruangan untuk menghindari keributan yang semakin membesar, ia justru mengalami kekerasan fisik.

Ia mengaku terkena tendangan di bagian perut hingga terasa sakit di ulu hati, meskipun beberapa staf lain telah berupaya menahan dan mencegah tindakan lebih lanjut dari FR.

“Atas kejadian itu, saya langsung melakukan pemeriksaan kesehatan ke Rumah Sakit Hermina Jakabaring untuk memastikan kondisi saya,” ujar R kepada wartawan.

BACA JUGA:Banjir di Tanjung Pule, Polsek Indralaya Beri Himbauan Ini Ke Warga

BACA JUGA:Gegara Maling BBM Temanya, Sopir di Ogan Ilir Dibekuk Polisi

Ia menegaskan telah melaporkan dugaan penganiayaan tersebut kepada pihak berwajib dalam hal ini Polres Ogan Ilir agar diproses sesuai hukum yang berlaku.

Sementara itu, keterangan berbeda disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo Ogan Ilir, FR. Dalam klarifikasinya, FR membantah adanya tindakan penganiayaan terhadap stafnya.

Ia menyatakan bahwa tidak pernah melakukan kekerasan fisik sebagaimana yang diberitakan.

Menurut FR, kejadian yang sebenarnya adalah kemarahannya kepada R selaku kepala bidang komunikasi dan informasi publik, yang dipicu oleh akumulasi kesalahan kerja.

BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Lepas Tim Donasi Kemanusiaan untuk Korban Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

BACA JUGA:Pengedar Sabu Ditangkap di Timbangan, Polisi Sita Tiga Paket dan Dua Ponsel

Ia menjelaskan, emosi tersebut memuncak setelah memeriksa dokumen surat pertanggungjawaban yang dinilai tidak sesuai dengan bukti pendukung, serta adanya sejumlah persoalan lain yang diduga akibat kelalaian yang bersangkutan dalam menjalankan tugas.

FR mengakui suasana saat itu memang cukup panas. Namun, ia menyebut beberapa rekan kerja telah melerai dan meredakan situasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang lebih jauh.

Ia juga menyinggung adanya kebiasaan R yang kerap menjawab atau membantah saat ditegur atasan, yang menurutnya telah berlangsung lama dan dianggap sebagai perilaku kontra produktif dalam lingkungan kerja.

Meski demikian, FR menyatakan menyadari bahwa tugas utama seorang pimpinan adalah membina dan mengarahkan staf.

"Saya khilaf telah meluapkan emosi dan secara terbuka menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut,"katanya.

Kategori :