Nyala Harapan dari Rejosari, Petani Naik Kelas Berkat Pelatihan Wirausaha Pertamina EP

Senin 22-12-2025,14:09 WIB
Reporter : Prabu
Editor : Dahlia

PALI, PALPOS.CO - Seperti petani kebanyakan di Indonesia, Rosela menggantungkan hidupnya pada padi-padi di sawah.

Saat panen melimpah, penghasilan pun ikut menguat. Namun ketika cuaca dan hasil panen tak bersahabat, tekanan ekonomi menjadi tantangan sehari-hari.

Bukan hanya Rosela, petani-petani lain di Desa Rejosari, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan pun mengalami hal yang sama.

Rosela yang juga aktif sebagai Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) mencari cara untuk memutus ketergantungan tersebut.

BACA JUGA:Gunakan Dana Swadaya, Warga RT 50 Sukajaya Palembang Gotong Royong Tambal Jalan Rusak

BACA JUGA:Peringati Hari Bela Negara ke-77, Pemkot Palembang Serukan Solidaritas untuk Korban Bencana

Pada saat bersamaan, PT Pertamina EP Pendopo Field menghadirkan pelatihan manajemen keuangan dan kewirausahaan melalui Program Pusat Pertanian Organik Terintegrasi.

Perusahaan hulu minyak dan gas (migas) itu hendak membantu memperkuat ketahanan ekonomi petani.

Program ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis bertani, tetapi juga membangun fondasi kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Melalui pelatihan yang digelar akhir 2025 ini, PEP melatih para petani Rejosari menghitung biaya produksi, mengatur arus kas, hingga merancang pengembangan usaha yang dapat memberi nilai tambah pada produk mereka.

BACA JUGA:Dukung Gerakan Ayah Teladan, Sekda Palembang Imbau Ayah Ambil Rapor di Sekolah

BACA JUGA:Sentuh Anak Spesial, PTBA Wujudkan Pendidikan Inklusif Lewat Kelas Kreasi

Bagi Pendopo Field, penguasaan aspek bisnis menjadi kunci agar usaha pertanian memiliki daya saing dan tidak berhenti pada pola produksi semata.

Perlahan, cara pandang para petani pun berubah. Wawasan mereka kian terbuka, memunculkan berbagai gagasan usaha yang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.

Salah satunya Rosela yang berencana mengembangkan usaha bolu kelor. Selain bernilai ekonomi, produk ini juga diharapkan memberi manfaat sosial, khususnya dalam membantu mengatasi persoalan stunting di wilayah mereka.

Kategori :