Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kasus Adu mulut yang berujung adu fisik antara sesama penjaga malam di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, hingga kini masih di dalami oleh pihak kepolisian.
BACA JUGA:280 Personel Polres Lubuklinggau Siap Amankan Natal dan Tahun Baru
BACA JUGA:Kapolres Lubuklinggau Tinjau Ruang Pelayanan, Pastikan Sarana Prasarana Siap Layani Masyarakat
Dari hasil pemeriksaan sementara terungkap jika insiden berdarah tersebut dipicu oleh persoalan yang belum tuntas antar kedua belah pihak (Mustarif alias Sarip dan M Ilham).
Menurut Kapolres Lubuklinggau AKBP Adhitia Bagus Arjunadi, melalui Kasat Reskrim AKP M Kurniawan Azwar, didampingi Kanit Reskrim Ipda Suwarno, korban dan pelaku (Sarip dan Ilham) sama-sama tenaga kerja outsourcing sebagai petugas penjaga keamanan di Pasar Inpres Lubuklinggau.
"Mereka ini sama-sama tenaga outsourcing, cuma beda dalam tugasnya hanya beda blok saja yang satu di Blok B dan satu di blok yang berbeda," jelas Ipda Suwarno.
Dua hari sebelum insiden berdarah yang terjadi di RT 04, Kelurahan Lubuklinggau Ulu, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, pada Minggu, 21 Desember 2025, memang sempat terjadi selisih paham antar keduanya.
Dimana dua hari sebelumnya, korban Sarip yang saat itu sedang menjaga keamanan melihat Ilham ingin masuk ke dalam pasar Blok A yang dijaga oleh Sarip.
Karena Blok A menjadi tanggungjawabnya, Sarip langsung mencegah Ilham masuk ke wilayah penjagaannya.
Sehingga sempat terjadi bersitegang antar keduanya. (yat)