LUBUKLINGGAU, PALPOS.CO - Harga telur ayam ras di Kota Lubuklinggau mengalami lonjakan signifikan menjelang akhir tahun.
Jika sebelumnya telur ayam ras dijual di kisaran Rp56 ribu per karpet, kini harganya menembus Rp65 ribu, membuat warga mulai mempertanyakan penyebab kenaikan yang dinilai tidak biasa tersebut.
Kenaikan harga ini dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner yang bergantung pada telur sebagai bahan pokok harian.
Bahkan, sempat beredar isu di tengah masyarakat bahwa melonjaknya harga telur diduga berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG), lantaran stok telur disebut-sebut banyak diborong oleh dapur MBG.
BACA JUGA:Polisi Dalami Insiden Berdarah Penjaga Keamanan Pasar Inpres, Ternyata Ini Penyebabnya
Namun, isu tersebut dibantah langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuklinggau.
“Lonjakan harga telur ayam ras tidak ada kaitannya dengan program MBG. Informasi itu tidak benar,” tegas Kadisperindag Kota Lubuklinggau, Medolin Safta Windu, pada Senin, 22 Desember 2025.
Menurutnya, kenaikan harga telur lebih disebabkan oleh tersendatnya pasokan telur dari daerah pemasok, bukan karena meningkatnya pembelian dari program pemerintah.
Medolin menjelaskan, selama ini suplai telur ayam ras di Kota Lubuklinggau sebagian besar berasal dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
BACA JUGA:Adu Mulut Berujung Adu Fisik, Penjaga Pasar Inpres Lubuklinggau Dilarikan ke Rumah Sakit
Namun, bencana banjir dan longsor yang terjadi beberapa waktu lalu di sejumlah wilayah tersebut berdampak langsung pada kelancaran distribusi.
“Bencana banjir dan longsor membuat akses lalu lintas di beberapa titik sempat terputus. Hal ini otomatis menghambat distribusi telur ayam ke Lubuklinggau,” jelasnya.
Kondisi tersebut menyebabkan pasokan ke pasar tradisional dan pedagang menjadi terbatas, sehingga harga pun terdorong naik mengikuti mekanisme pasar.