Brengkes Tempoyak Patin : Warisan Rasa dari Sumatera yang Kian Mendunia
Brengkes Tempoyak Patin, sajian khas Sumatera dengan rasa asam, gurih, dan aroma khas yang tak terlupakan.-Fhoto: Istimewa-
“Awalnya saya pikir baunya aneh, tapi setelah mencoba, rasanya kompleks banget. Ada asam, gurih, pedas, semuanya berpadu pas. Saya sampai beli dua bungkus buat oleh-oleh,” ujarnya sambil tertawa.
Chef ternama asal Bandung, Chef Aldi Ramadhan, juga pernah mencoba membuat versi modern brengkes tempoyak patin dengan plating ala restoran bintang lima.
Namun, ia mengakui bahwa versi tradisionalnya tetap yang terbaik.
“Kadang, masakan tradisional itu memang paling enak dinikmati apa adanya. Brengkes tempoyak ini salah satu contohnya. Kuncinya ada di kesegaran ikan dan fermentasi tempoyaknya,” ujar Chef Aldi.
Meski makin populer, brengkes tempoyak patin masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal penyediaan bahan baku dan regenerasi pelaku kuliner.
Banyak generasi muda yang belum tertarik untuk belajar membuat tempoyak atau memasak dengan teknik brengkes.
Untuk itu, beberapa komunitas kuliner di Jambi dan Palembang mulai mengadakan pelatihan memasak tradisional bagi anak muda dan pelajar, agar warisan kuliner ini tidak punah.
"Kami ingin anak-anak muda tahu bahwa masakan seperti ini bukan kuno, tapi keren. Apalagi di era digital, makanan khas bisa viral kalau dikemas dengan baik," ujar Mira Sari, koordinator Komunitas Rasa Nusantara.
Brengkes tempoyak patin bukan sekadar hidangan — ia adalah cerita tentang alam, budaya, dan cinta terhadap tradisi.
Di tengah arus modernisasi, semoga semakin banyak tangan yang terus meracik, menghidangkan, dan menjaga rasa otentik dari kuliner legendaris ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:


