Ayam Balado, Hidangan Pedas Khas Minang yang Menembus Selera Nusantara
Pedasnya menggoda, aromanya menggugah selera.-Fhoto: Istimewa-
“Rasa pedas ayam balado itu otentik dan berbeda dengan kari atau sambal negara lain,” ujar Chef Dian Rahma, juru masak Indonesia yang kini bekerja di Amsterdam.
“Para pelanggan bule biasanya kaget saat pertama kali mencicipi, tapi setelah itu ketagihan.”
Salah satu daya tarik ayam balado adalah kesederhanaannya. Bahan-bahannya mudah ditemukan di pasar, dan proses memasaknya tidak terlalu rumit.
Inilah yang membuat ayam balado tetap bertahan di setiap generasi, dari dapur tradisional hingga modern.
Meski begitu, setiap daerah di Sumatera Barat memiliki versi tersendiri. Di Bukittinggi, ayam balado biasanya lebih pedas dengan tambahan jeruk nipis.
Sementara di Payakumbuh, bumbunya sedikit manis karena ditambah gula aren. Perbedaan kecil ini memperkaya khazanah kuliner Indonesia yang beragam.
Lebih dari sekadar lauk, ayam balado menyimpan nilai budaya dan kenangan emosional. Bagi banyak orang, aroma pedasnya mengingatkan pada masakan ibu di rumah, makan bersama keluarga, atau perjalanan ke Sumatera Barat.
Di tengah maraknya tren kuliner baru, ayam balado tetap tegak sebagai warisan rasa yang tak lekang oleh waktu — membuktikan bahwa kelezatan sejati berasal dari kesederhanaan bumbu dan kehangatan tradisi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:


