Bubur Ketan Hitam : Kuliner Tradisional yang Tetap Memikat Lidah Masa Kini
Manis, lembut, dan penuh kenangan.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID - Bubur ketan hitam, salah satu kuliner tradisional Indonesia, kembali menjadi sorotan di kalangan pecinta makanan, baik dari generasi tua maupun muda.
Hidangan yang terbuat dari beras ketan hitam ini dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasa manis yang khas.
Meskipun sederhana, bubur ketan hitam memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya tetap populer hingga saat ini.
Beras ketan hitam memiliki warna ungu gelap hingga hitam dan kaya akan nutrisi. Warna gelap pada beras ini berasal dari antosianin, senyawa alami yang dikenal memiliki sifat antioksidan.
BACA JUGA:Bubur Sumsum, Kuliner Tradisional Nusantara yang Tak Lekang oleh Waktu
BACA JUGA:Bubur Ayam : Kuliner Hangat yang Menyatukan Selera Nusantara
Antioksidan berperan penting dalam melawan radikal bebas dalam tubuh sehingga mengurangi risiko berbagai penyakit.
Selain itu, ketan hitam juga mengandung serat, protein, dan vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan serta menjaga energi tubuh. Hal inilah yang membuat bubur ketan hitam bukan hanya lezat, tetapi juga sehat.
Menurut Pak Hadi, seorang penjual bubur ketan hitam di kawasan Jakarta Selatan, resep bubur ketan hitam diwariskan secara turun-temurun dari keluarganya.
“Bubur ini sederhana, tapi proses memasaknya harus hati-hati. Beras ketan hitam harus direndam semalaman agar teksturnya lembut saat dimasak.
BACA JUGA:Kue Putu : Aroma Tradisi yang Tak Lekang oleh Waktu
BACA JUGA:Tradisi dan Rasa yang Tak Lekang Waktu: Kue Apem, Sajian Legendaris Nusantara
Kemudian dimasak dengan santan dan gula merah hingga menghasilkan bubur yang kental dan manis,” ujarnya.
Pak Hadi menambahkan bahwa kunci kelezatan bubur ketan hitam terletak pada kualitas beras dan kesabaran saat memasak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


