Iklan BANNER GRANDFONDO
Iklan Astra Motor

Ikan Bakar Manokwari: Kuliner Khas Papua yang Menyihir Lidah

Ikan Bakar Manokwari: Kuliner Khas Papua yang Menyihir Lidah

Lezatnya Ikan Bakar Manokwari, dari bumbu rempah khas Papua hingga aroma daun pisang yang menggoda.-Fhoto: Istimewa-

Proses ini memakan waktu sekitar 20–30 menit tergantung ukuran ikan, namun hasilnya sangat sebanding dengan waktu yang dibutuhkan.

Tak lengkap rasanya jika Ikan Bakar Manokwari tidak disajikan dengan sambal khas Papua. Sambal ini biasanya dibuat dari cabai rawit segar, tomat, bawang merah, dan perasan jeruk nipis.

BACA JUGA:Kerak Telur, Kuliner Legendaris Betawi yang Tak Lekang oleh Waktu

BACA JUGA:Tekwan, Sup Ikan Khas Palembang yang Menjadi Warisan Rasa Nusantara

Rasa pedas, segar, dan sedikit asam dari sambal membuat kombinasi yang sempurna dengan ikan bakar yang gurih dan juicy.

Beberapa warung bahkan menambahkan sambal khas berbahan dasar daun kemangi atau kemiri, menciptakan sensasi rasa unik yang hanya bisa ditemukan di Manokwari.

Fenomena Ikan Bakar Manokwari tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga mancanegara.

Banyak pengunjung yang datang ke Manokwari sengaja untuk mencicipi hidangan ini, terutama di akhir pekan ketika pasar ikan dan warung-warung lokal ramai dikunjungi.

Wisata kuliner di Manokwari semakin berkembang, dengan banyak pedagang yang berinovasi menawarkan paket keluarga, menu prasmanan, hingga layanan pesan antar.

Pemerintah daerah juga melihat potensi kuliner ini sebagai salah satu daya tarik wisata.

Dinas Pariwisata Papua Barat telah mendorong beberapa festival kuliner yang menampilkan Ikan Bakar Manokwari sebagai bintang utama.

Dalam festival tersebut, pengunjung tidak hanya dapat mencicipi berbagai jenis ikan bakar, tetapi juga melihat langsung proses pembuatannya, belajar tentang rempah khas Papua, dan menikmati hiburan tradisional setempat.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner Papua ke masyarakat luas.

Ikan Bakar Manokwari juga menjadi simbol kebersamaan dan budaya lokal. Di banyak keluarga, hidangan ini kerap disajikan pada acara-acara penting, seperti perayaan hari besar, pesta adat, atau sekadar berkumpul bersama keluarga di akhir pekan.

Kehadiran ikan bakar di tengah meja menjadi momen untuk saling berbagi dan menikmati hasil laut yang melimpah di Papua.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: