Cireng Ayam Suwir Jadi Primadona Baru di Pasar Kuliner Jalanan

PALPOS.ID - Inovasi kuliner Tanah Air kembali menghadirkan satu sajian yang berhasil mencuri perhatian para pecinta makanan ringan.

Setelah lama dikenal sebagai jajanan khas Sunda, cireng kini mengalami transformasi melalui kreasi baru bernama cireng ayam suwir, yang semakin populer di berbagai daerah, terutama di Bandung dan Jakarta.

Perpaduan adonan aci kenyal khas cireng dengan isian ayam suwir berbumbu pedas-manis menghadirkan sensasi rasa yang unik dan menggugah selera.

Fenomena kuliner ini bermula dari meningkatnya minat masyarakat pada jajanan praktis yang tetap menghadirkan cita rasa kaya.

BACA JUGA:Tahu Mercon Kian Jadi Primadona Kuliner Pedas, Penjualan Meledak di Berbagai Daerah

BACA JUGA:Bakso Aci, Kudapan Khas Garut yang Kian Mendominasi Pasar Kuliner Nusantara

Cireng ayam suwir memenuhi dua kebutuhan sekaligus: mudah dikonsumsi sebagai camilan sekaligus mengenyangkan seperti makanan berat. Perubahan tren kuliner yang menekankan kecepatan penyajian juga menjadi faktor utama meningkatnya popularitas camilan ini.

Sejumlah pedagang kuliner jalanan mengakui bahwa permintaan cireng ayam suwir meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir.

Rudi (32), pedagang yang berjualan di kawasan Dago, Bandung, mengatakan bahwa variasi cireng isi yang ia tawarkan ternyata paling diminati konsumen.

“Awalnya saya hanya membuat cireng original dan cireng rujak. Tapi sejak coba tambahkan isian ayam suwir pedas, justru itu yang paling cepat habis. Dalam sehari bisa laku lebih dari 250 buah,” ungkapnya.

BACA JUGA:Dari Palembang ke Seluruh Indonesia, Pempek Makin Mudah Dinikmati Berkat Dukungan Lion Parcel

BACA JUGA:Gurita Saus Padang, Sensasi Pedas dari Laut yang Menggoda Lidah

Menurutnya, kunci kelezatan cireng ayam suwir terletak pada komposisi bumbu ayam yang meresap sempurna sebelum dimasak menjadi isian.

Bumbu tersebut biasanya terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai, kecap manis, dan sedikit gula untuk memberikan kesan gurih-pedas yang seimbang.

Sumber: