Pangsit Kuah, Kuliner Sederhana yang Kian Digemari Masyarakat
Semangkuk pangsit kuah hangat kini tak sekadar pengganjal lapar-Fhoto: Istimewa-
Modal yang relatif kecil dan proses pembuatan yang tidak terlalu rumit membuat banyak orang tertarik menekuni usaha ini.
“Bahan-bahannya mudah didapat, dan pembuatannya bisa disesuaikan dengan selera pelanggan,” kata Andi, seorang penjual pangsit kuah yang telah berjualan selama lima tahun.
BACA JUGA:Cireng Banyur Kuah Pedas, Jajanan Tradisional yang Kembali Naik Daun
BACA JUGA:Bakso Kuah Taichan, Jadi Buruan Pencinta Pedas
Selain dari sisi ekonomi, pangsit kuah juga dianggap fleksibel dalam inovasi.
Beberapa penjual mulai menambahkan sentuhan modern, seperti penggunaan minyak bawang khas, sambal racikan sendiri, hingga topping kekinian seperti pangsit goreng dan jamur.
Bahkan, ada pula yang menyajikan pangsit kuah dengan kuah mala pedas atau kaldu herbal untuk menarik minat generasi muda.
Tren gaya hidup yang mengutamakan makanan hangat dan praktis turut mendorong popularitas pangsit kuah.
Di tengah kesibukan masyarakat perkotaan, hidangan ini dianggap cocok sebagai pilihan makan siang atau makan malam yang cepat disajikan namun tetap memuaskan.
Apalagi, pangsit kuah juga mudah dipesan melalui layanan pesan antar daring yang kini semakin berkembang.
Tak hanya digemari di luar rumah, pangsit kuah juga semakin sering dibuat sendiri di rumah. Banyak resep pangsit kuah yang dibagikan melalui media sosial, mulai dari versi tradisional hingga versi sehat dengan isian sayur dan daging tanpa lemak.
Hal ini menunjukkan bahwa pangsit kuah tidak hanya sekadar makanan jalanan, tetapi juga telah menjadi bagian dari budaya memasak masyarakat.
Dari sisi gizi, pangsit kuah dinilai cukup seimbang jika dikonsumsi dengan porsi yang tepat. Kandungan protein dari daging, karbohidrat dari kulit pangsit, serta tambahan sayuran dalam kuah dapat memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Meski demikian, ahli gizi tetap mengingatkan agar masyarakat memperhatikan kandungan garam dan lemak dalam kuah kaldu.
Keberadaan pangsit kuah juga mencerminkan akulturasi budaya kuliner di Indonesia. Hidangan ini memiliki pengaruh kuat dari kuliner Tionghoa, namun telah beradaptasi dengan selera lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


