Ayam Betutu, Warisan Kuliner Bali yang Mendunia
Ayam Betutu bukan sekadar hidangan, melainkan warisan budaya Bali yang kaya rempah dan sarat makna.-Fhoto: Istimewa-
Dalam perkembangannya, Ayam Betutu hadir dalam dua varian utama, yaitu Ayam Betutu Gilimanuk dan Ayam Betutu Gianyar.
Ayam Betutu Gilimanuk dikenal dengan cita rasa pedas yang kuat dan kuah bumbu yang kental, sedangkan Ayam Betutu Gianyar cenderung lebih kering dan memiliki aroma rempah yang lebih dominan.
BACA JUGA:Keripik Pisang Coklat Kian Digemari, UMKM Lokal Raup Peluang Pasar yang Menjanjikan
BACA JUGA:Kentang Balado, Kuliner Sederhana yang Tetap Bertahan di Tengah Tren Makanan Modern
Kedua varian ini sama-sama memiliki penggemar setia, baik di kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan.
Popularitas Ayam Betutu semakin meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan sektor pariwisata Bali. Banyak restoran, rumah makan, hingga hotel berbintang menjadikan Ayam Betutu sebagai menu andalan.
Bahkan, sejumlah pelaku usaha kuliner telah membawa Ayam Betutu ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Tidak sedikit pula diaspora Indonesia yang memperkenalkan hidangan ini ke luar negeri.
Menurut pengamat kuliner Bali, keberhasilan Ayam Betutu bertahan hingga kini tidak lepas dari kemampuannya beradaptasi tanpa kehilangan identitas asli.
“Meski sekarang banyak inovasi, seperti Ayam Betutu kemasan siap saji atau versi frozen, esensi rasa dan penggunaan base genep tetap dipertahankan,” ujar seorang pemerhati kuliner tradisional Bali.
Selain ayam, terdapat pula varian Betutu yang menggunakan bebek sebagai bahan utama, yang dikenal dengan Bebek Betutu.
Proses dan bumbu yang digunakan hampir serupa, namun daging bebek memberikan tekstur dan rasa yang berbeda.
Bebek Betutu biasanya disajikan pada acara-acara khusus dan memiliki harga yang relatif lebih tinggi.
Dari sisi ekonomi, Ayam Betutu turut berkontribusi dalam menggerakkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali.
Banyak keluarga yang menggantungkan penghasilan dari usaha Ayam Betutu rumahan, baik dalam bentuk warung makan maupun pesanan khusus untuk acara adat.
Pemerintah daerah pun kerap mendorong pelestarian kuliner tradisional ini melalui festival makanan dan promosi pariwisata.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


