Bantu Masyarakat Lewat Pasar Murah, HIPMI Salurkan 3 Ton Telur Murah di Palembang

PALEMBANG – Pemerintah Kota PALEMBANG bersama BPC HIPMI PALEMBANG kembali menunjukkan komitmen memperkuat ekonomi kerakyatan. Kali ini melalui gelaran Pasar Murah di Perumahan Griya Borang Indah, Jalan Bersatu RT 6/RW 2, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Rabu (5/11/2025)

Dalam pasar murah tersebut, HIPMI menyalurkan 200 kg telur ayam yang dijual dengan harga spesial Rp20 ribu per kilogram, jauh lebih murah dari harga pasar. 

Selain itu, HIPMI juga membagikan 200 voucher potongan harga yang bisa digunakan warga untuk membeli kebutuhan pokok di lokasi kegiatan.

Ketua Bidang V BPP HIPMI, Anthony Leong, mengapresiasi peran HIPMI Palembang yang dinilai konsisten membantu masyarakat akar rumput.

BACA JUGA:Kunjungan Kemenkeu dan Kemenkumham di Integrated Terminal Palembang, Perkuat Tata Kelola Energi Pertamina

“Program ini bukan hanya untuk kalangan elit, tapi langsung menyentuh warga. Tahun ini HIPMI Palembang sudah menyalurkan sekitar 3 ton telur sangat membantu masyarakat dan menjaga inflasi,” katanya.

Ketua BPD HIPMI Sumsel, Puri Andamas mengatakan, kolaborasi HIPMI dengan Pemkot Palembang dalam program pasar murah sudah dilakukan  15 kali.

“Kami hadir di tengah masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan. Harga telur Rp20 ribu/kg ini bentuk subsidi HIPMI. Ini membuktikan daya beli masyarakat ada, dan kehadiran kita tepat sasaran,” ujarnya.

Ketua BPC HIPMI Palembang, Peby Anggi Pratama menegaskan, pasar murah ini ditujukan untuk masyarakat marginal.

BACA JUGA:Beri Harapan Baru bagi Warga Binaan Putus Sekolah, Rutan Prabumulih Kembangkan Program PKBM

“Kami ingin memastikan stabilisasi harga tepat sasaran. Bukan di pusat kota saja, tapi di wilayah pinggiran seperti sini. Ini selaras dengan program pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi,” tegasnya.

Peby menambahkan, program pasar murah ini kembali menegaskan komitmen Palembang dan HIPMI dalam menjaga ekonomi kerakyatan, menguatkan daya beli, sekaligus menekan laju inflasi daerah. (*)

 

Sumber: