Kasus Perundungan Yang Viral, Begini Tanggapan Bupati Muratara !

PALPOS.ID - Kasus perundungan pelajar di Kabupaten Musi Rawas Utara yang baru-baru ini viral di media sosial akhirnya mendapat perhatian serius dari Bupati Muratara, Devi Suhartoni. 

Melalui sebuah unggahan panjang di media sosial pribadinya yang dibuat untuk dokumentasi yang bisa diakses publik,  Bupati menyampaikan tanggapan, himbauan, sekaligus langkah tegas yang akan diambil pemerintah daerah untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Dalam unggahannya, Bupati Devi menekankan bahwa persoalan perundungan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah maupun pemerintah, tetapi juga tanggung jawab keluarga sebagai lingkungan pertama dalam pembentukan karakter anak. 

Untuk itu ia mengajak orang tua untuk lebih aktif memberikan bimbingan.

BACA JUGA:Muratara Kembali Viral, Pelajar SMP Melakukan Perundungan Terhadap Teman Sebayanya

BACA JUGA:Cari Pelaku dan Dalang Koruptor Kasus Apar di Muratara, Penyidik Lakukan Hal Ini !

"Bapak Ibu semua tolong dirumah dinasehati anak anak nya jangan balago disekolah apolagi budak budak kecil dan berenti be viral viral. Ajarin kesabaran dan empathi juga," tulis bupati pada bait pertama unggahannya, Selasa 9 Desember 2025.

Ia menegaskan bahwa perkelahian yang terjadi di luar jam sekolah, saat tidak ada guru, adalah cerminan dari kurangnya pengawasan dan pendidikan karakter di rumah.

"Idak pacak galok galok disekolah dan pemerintah, mereka berantam pulang sekolah, jam tidak ada guru maka lingkungan keluargalah paling berperan memperbaiki ahlaq anak anak kita, ajarin sabar, empathi dan kebaikan sesama manusia," lanjut Devi.

Bupati juga mengatakan bahwa untuk memperkuat pendidikan karakter pemerintah telah meminta tokoh-tokoh agama masuk ke sekolah guna mengajarkan adab, empati, dan nilai-nilai positif lainnya. 

BACA JUGA:Kasus Bullying Siswi SMP di Muratara Resmi Naik ke Penyidikan, Polisi Persiapkan Hal Ini!

BACA JUGA:Bullying yang terjadi di salah satu Sekolah di kabupaten musi rawas Utara

Meski demikian, ia menekankan bahwa peran orang tua jauh lebih penting.

Selain itu, Pemkab Muratara juga akan menerapkan hukuman sosial bagi pelajar yang terlibat dalam aksi perundungan maupun mereka yang memvideokan dan memviralkan insiden tersebut. 

Sumber: