Dampak Wabah PMK, Permintaan Daging Ayam Meningkat

Dampak Wabah PMK, Permintaan Daging Ayam Meningkat

MARTAPURA, PALPOS.ID - Dampak dari munculnya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, baik sapi dan kambing yang belakangan ini merebak. Membuat permintaan daging ayam dipasaran meningkat.

Hal itu dituturkan oleh Feri yang merupakan pedagang daging ayam di pasar tradisional Martapura, Senin (04/7).

"Sejak ada penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi dan kambing, permintaan daging ayam naik, sehingga harganya ikut naik," katanya.

Banyaknya permintaan daging ayam dipasaran, membuat penjualan meningkat sehingga berpengaruh pula pada harganya.

"Menjelang hari raya idul adha, harga daging ayam naik mas, khusus di pasar Martapura saat ini mencapai Rp, 40.000 perkilogram," katanya.

Menurut Feri, meski harga daging ayam saat ini cenderung naik, namun masih terjangkau oleh masyarakat.

Hal ini terlihat dari permintaan yang banyak dan omset yang juga meningkat.

"Daya beli masyarakat tidak turun meski harganya mencapai Rp 40.000 perkilogram," ujarnya.

Dikatakannya, kenaikkan harga daging ayam lazim terjadi menjelang hari raya keagamaan. Ditambah lagi saat ini sedang ada wabah PMK pada hewan ternak.

Akhirnya, masyarakat harus memilih mengkonsumsi daging ayam atau ikan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

"Seperti beberapa konsumen saya, sejak ada PMK jadi jarang beli daging sapi dan memilih ayam atau ikan," katanya.

Sementara itu, salah satu ibu rumah tangga yakin Siti mengeluhkan kenaikan harga pada daging ayam karena berimbas pada pengeluaran yang meningkat.

"Sejak harga daging ayam naik, pengeluaran untuk belanja otomatis juga naik. Padahal anak-anak sukanya makan dengan lauk ayam. Saya berharap harganya cepat turun," keluhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: