Menuju Indonesia Bebas Stunting

Menuju Indonesia Bebas Stunting

TUGU MULYO,PALPOS,ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI bersama anggota komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago melakukan sosialisasi di Tugu Mulyo, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu (20/7) siang.

 

Dalam kesempatan itu, Irma Suryani menegaskan, tak boleh menikah di usia terlalu muda, hal itu dimaksudkan agar mencegah stunting. "Tidak boleh menikah di usia muda, laki-laki dan perempuan dilarang seks bebas dan harus menjauhi narkotika dan obat-obatan terlarang," ujarnya.

 

Kabid Keluarga Berencana (KB) DPPKB OKI, Romlah SST MKes mengatakan, stunting itu biasanya terlihat pada umur 2 tahun. "Jadi sekarang di Puskesmas Ibu hamil sudah dikasih buku KIA sehingga bisa memantau berat badan maupun tinggi badan anak," terangnya.

 

Adapun salah-satu penyebab stunting mengapa jadi program Nasional ? karena sangat riskan dan akan menjadi beban pemerintah 20 tahun yang akan datang. "Salah-satu penyebab stunting itu yakni pola asuh jadi pemerintah mempunyai program terutama ke BKKBN karena stunting dapat dicegah melalui keluarga," jelasnya.

 

Kabid Adpin BKKBN Sumsel, Evi Silviani SKom MM menambahkan, salah-satu tugas pihaknya yakni mengurusi tentang pengendalian jumlah penduduk dengan ikut serta ber-KB (Keluarga Berencana). 

 

Adapun salah-satu alat untuk mengendalikan jumlah penduduk agar keluarga dapat mengatur jumlah anak yakni dengan menggunakan alat kontrasepsi. "Memberikan pengasuhan ASI dan Asuh juga sangat penting. Kalau anak kita banyak dan masih kecil-kecil dikhawatirkan pola asuh tidak seimbang sehingga dikhawatirkan perilaku nya dapat mencari perhatian di luar," tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: