Trik Pertamina Memaksa Masyarakat Membeli BBM Non Subsidi

Trik Pertamina Memaksa Masyarakat Membeli BBM Non Subsidi

Yanto, warga Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, Jumat (05/08). -Palpos.id-

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Susahnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan wacana penggunaan aplikasi My Pertamina ataupun QR Code dinilai merupakan trik Pertamina memaksa masyarakat untuk membeli BBM non subsidi.

Karena hanya dengan cara itu, masyarakat yang tidak kebagian BBM subsidi terpaksa membeli BBM non subsidi.

"Buktinya sejak maraknya Pertamini (Pertashop) yang hanya menjual Pertamax, Pertalite jadi susah didapat," demikian diungkapkan Yanto (46), warga Jalan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, Jumat (05/08).

Menurut Yanto, bila pertalite tidak dibatasi tentu Pertashop yang hanya menjual BBM jenis Pertamax terancam merugi. "Itu yang Pertamini yang cuman jualan Pertamax Idak bakal laku, rugi mereka," ujar Yanto.

Adanya indikasi kesengajaan pembatasann pembelian Pertalite dari Pertamina tersebut, menurut Yanto, sangat jelas terlihat. Karena hanya dengan mempersulit warga mendapatkan BBM subsidi, warga terpaksa membeli BBM non subsidi.

"Tapi trik Pertamina ini menyengsarakan masyarakat ekonomi lemah," kata Yanto.

Apalagi mereka yang hidupnya bergantung pada transportasi yang menggunakan BBM Subsidi, seperti ojek dan angkot. "Kalau sopir angkot/ojek (bukan online) dipaksa membeli Pertamax sama saja membunuh mereka pelan-pelan," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: