550 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Pakistan

550 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Pakistan

Akibat banjir bandang tewaskan 550 orang di Pakistan dan mengakibatkan puluhan ribu rumah rusak.-Palpos.id-tangkapan layar twitter@SaadiNaveed

JAKARTA, PALPOS.ID – Bencana alam berupa banjir bandang melanda Negara Pakistan, Jumat, 05 Agustus 2022.

Banjir tersebut diduga karena dampak hujan muson yang sangat lebat, serta intensistas yang sangat tinggi.

Yang berdampak parah itu, yakni wilayah komunitas terpencil di provinsi miskin Balochistan, Pakistan.

BACA JUGA:Kurniawan Serahkan Bantuan Beras 28,7 Ton Kepada Korban Banjir

Tragisnya, akibat banding bandang tersebut, dikabarkan 550 orang warga Pakistan tewas.

Selain itu, puluhan ribu rumah rusak. Serta jalur transportasi antar provinsi di negara tersebut juga terputus.

Pemerintah setempat telah mendirikan posko-posko pengungsian, untuk mengatasi dan membantu warga yang terdampak banjir bandang tersebut.

Selain itu pemerintahan juga telah menyiapkan bantuan berupa makanan dan perlengkapan lainya seta obat-obatan.

BACA JUGA:Atasi Banjir di Palembang, Pemerintah Harus Tegas Tegakkan Aturan

“Selain korban jiwa, banjir juga merusak lebih dari 46.200 rumah,” menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA).

Perdana Menteri Shehbaz Sharif menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam membantu warga yang terdampak banjir.

"Kami melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan ekstensif dan rehabilitasi korban banjir ke posko-posko yang didirikan di berbagai lokasi," kata Shehbaz.

BACA JUGA:Ribuan Rumah Terendam Banjir, Dua Jembatan Gantung Putus

Meskipun telah mengerahkan berbagai bantuan, namun menurut pemerintah provinsi Balochistan mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak dana dalam menangani korban banjir.

Dilansir dari reuters.com, dalam mendapatkan bantuan lebih banyak lagi, pemerintah provinsi Balochistan juga telah meminta bantuan ke organisasi internasional.

Kepala Kementerian Provinsi Abdul Qudoos Bezenjo mengungkapkan akibat banjir tersebut telah membuat kerugian besar.

“Kerugian paling besar dari infrastruktur, beberapa jalan penghubung antar provinsi yang terputus di mana terdapat 700 kilometer terendam banjir,” terang Bezenjo.

BACA JUGA:Dihadang Banjir Bandang, Ratusan Truk Terjebak di Jalinsumteng

Bezenjo juga menambahkan bahwa selain infrastruktur, Balochistan juga terancam kekurangan pangan akibat banjir yang merendam wilayah pertanian dan peternakan serta pasokan distribusi yang ikut terdampak akibat putusnya jalan.

Bezenjo juga mengatakan provinsinya membutuhkan bantuan yang sangta besar dari pemerintah dan lembaga bantuan internasional.

Juli merupakan bulan paling basah dalam tahun ini dalam tiga dekade ini.

“Tingkat curah hujan lebih tinggi 133 persen dibandingkan dengan rata-rata selama 30 tahun terakhir,” menurut laporan dari NDMA.

BACA JUGA:Atasi Banjir di 3 Kelurahan, Bangun Kolam Retensi

“Balochistan, yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, telah mengalami peningkatan curah hujan hingga 305 persen lebih banyak dibandingkan rata-rata tahunan,” kata badan bencana itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id