Sejumlah PKL di Kayuagung Merasa Belum Merdeka

Sejumlah PKL di Kayuagung Merasa Belum Merdeka

Salah satu PKL yang berjualan di seputan Pintu Masuk Tol Celikah Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu (17/08). -Palpos.id-

KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Tepat hari ini, Rabu (17/08/2022) negara Indonesia merdeka ke 77 tahun.

Namun, sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kelurahan Celikah, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI tidak merasakan hal demikian.

"Sebagai masyarakat, kalau negara merdeka pastinya kita ikut merdeka. Namun, kalau sebagai pedagang, saya kira saat ini kita masih belum merdeka," ungkap Fadhilah (47), salah satu PKL di seputaran pintu masuk Tol Celikah Kayuagung.

Ia menambahkan, tingkat pembeli sangatlah sedikit, lantaran dipengaruhi posisi warung yang berada paling ujung ketimbang pedagang lainnya. Dan menurutnya, sepinya pembeli membuat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kita disini sudah hampir dua tahun. Dahulu berjualan benar-benar di dekat pintu tol sehingga banyak yang mampir untuk belanja. Tapi sekarang tempat itu ditutup oleh Sat Pol PP, karena berada di lahan pemerintah," ujarnya.

Dikatakannya lagi, oleh karena itu, mereka pindah tempat dan mengalami sepi pembeli. Meskipun begitu, mereka juga tetap bersyukur karena masih bisa berdagang.

"Kita berharap, ada bantuan dari pemerintah untuk para pedagang. Sehingga bantuan tersebut bisa menambah modal untuk lebih mengembangkan usaha," tuturnya.

Senada diungkapkan Karimah (53), PKL yang juga berjualan di sekitar Pintu Masuk Tol Celikah tersebut. Menurutnya, sepinya pembeli menjadi alasan untuk merasa belum merdeka sebagai seorang pedagang.

"Karena saat ini sudah banyak yang berjualan, sehingga menambah tingkat saingan. Namun setiap orang punya rezeki masing-masing, dan tetap masih ada saja yang belanja di tempat kita. Meskipun begitu, hasil dagang hanya cukup biaya sehari-hari saja, kalau untuk lebih tidak bisa," terangnya.

Lebih lanjut, oleh karena itu, mereka mengharapkan adanya bantuan juga dari pemerintah kepada pedagang. Lantaran bantuan diperlukan untuk membuka usaha dagang lebih besar lagi.

"Sebenarnya ada kemarin bantuan untuk para pedagang dari Kodim 0402 OKI/OI sebesar Rp 600 ribu pada bulan Juni lalu, dan bantuan tersebut sangat membantu sekali.  Tetapi kalau memang ingin memerdekakan pedagang, bantuan tidak hanya datang dari kodim saja, melainkan dari pihak terkait lainnya juga," tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: