Telur Mahal, Peternak Tak Untung. Harga Pakan Tinggi dan Pembeli Sepi

Telur Mahal, Peternak Tak Untung. Harga Pakan Tinggi dan Pembeli Sepi

Telur ayam yang harganya naik.Foto: Istimewa --

LAHAT, PALPOS.ID - Banyaknya keluhan masyarakat terkait harga telur yang terus meningkat, cukup membuat peternak ayam petelur prihatin. Namun mereka tidak ada pilihan lain karena harga pakan ayam yang naik hampir dua kali lipat, sehingga daya beli masyarakat juga turun.

 

Merli, peternak ayam petelur di Lahat mengatakan, naiknya harga telur tidak membuat mereka bisa meraup banyak keuntungan seperti yang disangkakan banyak pihak.

 

Pasalnya, harga pakan ayam juga meningkat. Seperti Konsentrat yang tadinya hanya Rp7 ribu perkilogram (kg), naik jadi Rp 10 ribu perkg. Begitu pula dengan jagung, yang sebelumnya hanya Rp 3.000 naik jadi Rp 5.000- Rp 5.500 per kg.

 

Dengan kondisi demikian, mereka terpaksa naikan harga jual telur yang sebelumnya Rp 40 ribu-Rp 45.000 per karpet, naik jadi Rp 50 ribu-Rp 55 ribu per karpet.

 

Tingginya harga telur ini lanjut Merli, membuat daya beli masyarakat turun drastis. Yang biasanya beli satu atau dua karpet, sekarang hanya beli seperempat sampai setengah karpet saja. "Akibatnya, banyak telur yang menumpuk dan tidak terjual. Kalau sudah begini, kita terpaksa banting harga daripada rusak dan tidak bisa dijual lagi," ujarnya.

 

Terkait kondisi ini Merli berharap harga pakan ternak kembali turun seperti sebelumnya. Karena kebutuhan masyarakat akan telur ini sangat tinggi, terutama untuk anak-anak. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: