Antre Berjam-jam, Warga Kena Prank Kenaikan BBM

Antre Berjam-jam, Warga Kena Prank Kenaikan BBM

Pasca kenaikan harga BBM Pertalite dan Pertamax tampak antrian masih terlihat di SPBU Talang Jawa Muara Enim, Sabtu (03/09). -Palpos.id-

MUARA ENIM, PALPOS.ID -  Sebagian besar warga Kabupaten Muara Enim terutama pemilik kendaraan kaget dan kecewa serta merasa kena Prank.

Pasalnya pemerintah menaikkan harga BBM Pertalite dan Pertamax dilakukan siang hari pada saat aktivitas masyarakat sangat tinggi sehingga sangat mengganggu perekonomian, Sabtu 03 September 2022.

Dari pantauan dilapangan, tampak pengantre kendaraan di SPBU kaget dan kecewa kepada pemerintah karena menaikkan BBM pada siang hari, sebab sangat menganggu aktivitas warga.

Pasalnya, meski harga sudah naik, namun BBM belum bisa pompakan karena SPBU masih menunggu penyesuaian harga BBM dari Pertamina.

BACA JUGA:Ini Kriteria Kendaraan Dilarang Gunakan BBM Subsidi

Menurut Irfan (35), warga Muara Enim bahwa dirinya sangat kecewa atas kenaikan BBM yang terkesannya tiba-tiba dan pada siang hari.

Sebab biasanya kenaikan BBM dilaksanakan pada tengah malam yang aktivitas warga tidak tinggi. Kalau seperti ini, tentu banyak merugikan perekonomian masyarakat.

“Saya buka bengkel, sudah mengantri 2 jam lebih. Sekarang akibat kenaikan BBM antrian tambah lama dan tidak kapan SPBU aktif lagi. Kami masyarakat merasa di prank,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Irfan jika BBM naik apakah ada jaminan dari pemerintah stok BBM akan ada terus di SPBU.

BACA JUGA:Harga BBM Bersubsidi Naik, Ini Harga Terbaru

Kalau masih mengantri panjang berarti kenaikan BBM tidak ada gunanya bagi masyarakat, malah tambah menyengsarakan terutama masyarakat kecil.

Hal senada dikatakan Feri (36) yang sehari-harinya berprofesi tukang ojek, bahwa dengan adanya kenaikan BBM ini, tentu otomatis dirinya akan menaikkan ongkos penumpang.

Dan ia berharap dengan kenaikan BBM ini, sebab kenaikan BBM ini sudah berkali-kali sedangkan pendapatan tidak naik malah turun, jangan ada kenaikan lagi dan ada jaminan stok cukup di SPBU.

“Sebenarnya berat dan kasihan pak, apalagi pelanggan saya banyak pelajar. Tapi bagaimana lagi, BBM naik dari pemerintah juga,” pungkasnya.

BACA JUGA:YLKI Sebut Fenomena Kegilaan Membeli BBM

Hal senada dikatakan salah satu pedagang BBM eceran Titin (56), warga Talang Jawa, Muara Enim, bahwa dengan kenaikan BBM tersebut tentu dirinya terpaksa menaikkan juga harga eceran BBM terutama Pertalite dari sebelumnya Rp10 ribu perliter, setelah adanya kenaikan menjadi Rp 13 ribu perliter.

Sementara itu Yongki Hidayat sebagai pengawas operator SPBU 24.313.43 Talang Jawa Muara Enim, mengatakan bahwa akibat ada kenaikan BBM ini.

Memang tadi sempat ada ketidakpuasan konsumen karena kami menghentikan mesin BBM untuk menunggu penyesuaian digitalisasi secara online oleh Pertamina Pusat.

Ketika ditanya apakah dengan kebaikan BBM menimbulkan pertanyaan di masyarakat, ia mengakui ada, bahkan masyarakat banyak yang bertanya mengapa naiknya pada siang hari sebab biasanya pada tengah malam.

BACA JUGA:Tindak Tegas Pelaku Penimbunan BBM Subsidi

Atas hal tersebut kami hanya mengatakan itu adalah kebijakan pemerintah pusat, kami hanya mengikuti aturan saja. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: