Komnas Perempuan Sebut Dugaan Hubungan Badan antara Putri Candrawati dan Brigadir J di Magelang

Komnas Perempuan Sebut Dugaan Hubungan Badan antara Putri Candrawati dan Brigadir J di Magelang

Brigadir J bersama Putri Candrawati istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. -Palpos.id-Disway.id

JAKARTA, PALPOS.ID – Ada kabar terbaru dari kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Dari kabar ini, sepertinya dugaan kekerasan seksual terhadap Putri Candrawati bisa dikatakan antara ada dan tiada.

Sebab, isu kekerasan seksual ini seperti timbul tenggelam. Kadang muncul di permukaan, setelahnya redup.

Namun yang jelas, penyidik Bareskrim Polri sudah menetapkan SP3 alias penutupan kasus kekerasan seksual yang dilakukan Putri Candrawati di Mapolres Jakarta Selatan sebelumnya.

BACA JUGA:Ferdy Sambo Ngaku Tak Tembak Brigadir J, Komnas HAM; 3 Orang yang Tembak

Kini kasus kekerasan seksual berupa perkosaan atau hubungan badan alias persetubuhan itu kembali diungkap Komnas Perempuan.

Dimana, Komnas Perempuan ungkap adanya dugaan kekerasan seksual dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawati.

Namun kekerasan seksual itu belum jelas, apakah berbentuk perkosaan atau berbentuk persetubuhan alias hubungan badan.

Kuat dugaan kejadianya Kamis 07 Juli 2022 sore di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati di Magelang.

BACA JUGA:Kompol Chuck Putranto ‘Korban’ Ferdy Sambo, Resmi Dipecat dari Kepolisian

Anggota Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi mengungkapkan Putri Candrawati mengalami kekerasan seksual berupa perkosaan atau persetubuhan oleh Brigadir J pada sore hari di rumahnya di Magelang.

“Nah kekerasan seksualnya berbentuk perkosaan atau persetubuhan itu terjadi di sore hari,” katanya dikutip dari Kompascom bertajuk Kronologi Versi Putri Candrawati soal Dugaan Pelecehan yang Dilakukan Brigadir J, Minggu 04 September 2022.

Kemudian usai kekerasan seksual berupa persetubuhan atau perkosaan ini, Putri Candrawati menghubungi suaminya, Ferdy Sambo.

Siti mengatakan hal yang disampaikan kepada Ferdy Sambo tidak detail dan hanya mengungkapkan Brigadir J telah melakukan tindakan kurang ajar.

BACA JUGA:Terungkap di Sidang Etik, Anak Buah Ferdy Sambo Nobar CCTV Pembunuhan Brigadir J

“Tapi tidak detail, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku tanda kutip yang kurang ajar dari J tapi detailnya nanti diceritakan di Jakarta,” jelasnya.

Saat terjadi kekerasan seksual berupa perkosaan atau persetubuhan itu di dalam rumah di Magelang, hanya ada Brigadir Joshua (Brigadir J), Kuwat Maruf, Susi dan Putri Candrawati.

“Di dalam rumah, selain almarhum J, Kuwat, S, dan Putri,” katanya.

Usai kejadian, menurut Komnas Perempuan, asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawati bernama Susi menemukan majikannya di depan kamar mandi.

BACA JUGA:Ferdy Sambo Tetap Tembak Brigadir J Meski Sudah Meninggal dan Terkapar di Lantai

Selanjutnya Kuwat Maruf dan Susi membantunya kembali ke kamar pribadinya di rumah tersebut.

Kemudian, Putri Candrawati menghubungi Bharada Eliezer dan Bripka Ricky Rizal agar segera kembali ke rumah mereka dari lokasi SMA Taruna Magelang.

“Dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta, Ibu P memang tidak tahu yang mengatur perjalanan karena memang ia kemudian tidak mau ada satu mobil dengan J,” katanya.

“Ia memang ketika telepon meminta izin kepada Sambo karena memang takut,” ujar Siti.

BACA JUGA:Ferdy Sambo dan Ayah Sama-sama Gagal Jadi Kapolri

Usai sampai di Jakarta, Siti mengungkap bahwa Putri menceritakan pemerkosaan yang berada di Magelang kepada Ferdy Sambo.

“Dan Sambo di berbagai media disampaikan sangat marah dan memanggil para ajudannya,” katanya.

Siti juga mengatakan usai sampai di Jakarta, Putri tidak pernah keluar dari rumahnya.

Sebelumnya, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan istri Ferdy Sambo itu kerap merasa takut terhadap ancaman pelaku.

BACA JUGA:Polwan Pangkat Kompol Menjerit Minta Tolong Saat Diperiksa Ferdy Sambo

Menurutnya, Putri Candrawati juga malu, takut, dan merasa dirinya lebih baik mati.

“Dalam kasus ini, posisinya istri petinggi kepolisian pada usia menjelang 50 tahun, memiliki anak perempuan, merasa takut pada ancaman, dan menyalahkan diri sendiri sehingga merasa lebih baik mati. Ini disampaikan berkali-kali,” kata Andy di kantor Komnas HAM, Kamis 01 September 2022.

Dia menyebut Komnas Perempuan telah menemukan petunjuk awal terkait dugaan kekerasan seksual yang dialami Putri Candrawathi di Magelang.

“Terkait dengan dugaan kekerasan seksual terhadap P di Magelang tanggal 7 Juli 2022, kami menemukan ada petunjuk-petunjuk awal yang perlu ditindaklanjuti oleh penyidik,” ujar Andy.

BACA JUGA:Polri Tolak Pengunduran Diri Irjen Pol Ferdy Sambo, Uang Pensiunan Lewat

Di sisi lain, salah satu rekomendasi hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Komnas HAM terkait kasus pembunuhan Brigadir Joshua, disebutkan adanya dugaan kuat terjadi peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir Joshua kepada Putri Candrawathi di Magelang pada 7 Juli 2022.

Menanggapi rekomendasi Komnas HAM tersebut, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan bahwa Polri akan mendalaminya.

“Rekomendasi Komnas HAM dan Komnas PA akan ditindaklanjuti sebagaimana arahan Irwasum selaku Ketua Timsus dan apa pun hasil pendalaman akan didasari fakta dan alat bukti yang ada,” kata Agus, Kamis (1/9). (ikror/pojoksatu)

Berita ini sudah terbit di Pojoksatu.id, dengan judul: https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2022/09/04/komnas-perempuan-ungkap-putri-bersetubuh-dengan-brigadir-joshua-kamis-sore-di-magelang/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pojoksatu.id