Sapi Warga Bengkuang Terserang LSD, 5 Mati dan Puluhan Terjangkit

Sapi Warga Bengkuang Terserang LSD, 5 Mati dan Puluhan Terjangkit

Salah satu peternakan sapi yang ada di Desa Bengkuang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin, Senin 05 Desember 2022. -Palpos.id-

BANYUASIN, PALPOS.ID – Para peternak sapi di Desa Bengkuang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin, sedang resah.

Pasalnya, ternak sapi warga di sana terserang Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit infeksius. Penyakit kulit ini disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) pada ternak sapi.

Hingga saat ini 5 ekor sapi warga mati, dan puluhan ekor sapi lagi masih terjangkit LSD tersebut.

Diketahui LSD yang telah mewabah sejak 2 bulan terakhir tersebut, saat ini membuat masyarakat Desa Bengkuang yang mayoritas memiliki ternak sapi itu, menjadi khawatir.

BACA JUGA:Tumpang Tindih Surat Tugas Pengelolaan Parkir, Massa Datangi Kantor DPRD Banyuasin

Warga meminta upaya pemeriksaan dari dinas terkait, sebelum banyak membuat kerugian bagi masyarakat yang ada disana.

Seperti disampaikan langsung Junaidi, salah satu peternak sapi Desa Bengkuang, Senin 05 Desember 2022.

Junaidi mengaku, penyakit benjolan seperti cacar air pada sapi itu telah ada sejak 2 bulan terakhir.

Dan baru beberapa hari lalu ada sekitar 5 ekor sapi warga yang mati sia-sia dan tidak bisa dimakan.

BACA JUGA:Warga Banyuasin Keluhkan Jalan Rusak Hingga Pupuk Langka

"Sebagai peternak tentunya sangat khawatir kalau penyakit ini terus berkembang, apalagi sudah ada ternak warga yang mati seperti itu.

Tentunya ini berdampak pada kerugian. Oleh karena itu kami berharap kiranya ada petugas kesehatan hewan dapat memberikan penanganan terkait penyakit sapi itu," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Desa Bengkuang, Solehan saat diwawancarai di kantornya membenarkan, adanya wabah penyakit menyerang hewan ternak.

Dimana untuk saat ini tercatat sudah ada 5 ekor sapi warga yang mati dan dikubur, karena mati tidak ketahuan.

BACA JUGA:Baru Dibangun 9 Bulan, Jalan Lubuk Lancang-Bengkuang Kembali Rusak Parah, Ini Anggaran Dikeluarkan...

Dijelaskananya, Untuk wabah penyakit sapi ini sendiri dia ketahui sejak 2 bulan terakhir ini. Yang mana ciri-ciri fisik sapi yang terkena penyakit itu, yakni badannya timbul benjolan-benjolan seperti cacar air pada kulit sapi. Dan setelah mulai banyak benjolannya, sapi akan mulai malas makan.

Selanjutnya tidak beberapa minggu sapi itu tubuhnya mulai lemah dan kurus. Kemudian seperti yang dialami beberapa warga sapi itu mati tidak ketahuan.

‘’Dan berdasarkan informasi yang pihaknya juga dapatkan dari dinas terkait setelah melaporkan hal itu, ternyata sekarang wabah penyakit sapi tersebut sudah menyebar hampir di beberapa wilayah di Kabupaten Banyuasin,” terangnya.

"Karena hampir 80 persen warga kami ini berternak sapi, harapannya dari pihak dinas atau petugas kesehatan ternak bisa melakukan pemeriksaan terhadap sapi-sapi warga.

BACA JUGA:UMK Banyuasin Tahun 2023 Akan Mengalami Kenaikan, Ini Penjelasan Kadis Disnakertrans Banyuasin

‘’Dan kalau bisa juga bisa ada solusi terkait penyakit yang menyerang sapi ini. Karena bila terus berlanjut, wabah ini akan terus menyerang sapi-sapi yang lain. Dan pasti berdampak pada perekonomian masyarakat," harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: