Hati-Hati Ternyata Patah Hati Bisa Bikin Sakit Jantung

Hati-Hati Ternyata Patah Hati Bisa Bikin Sakit Jantung

Hati-hati ternyata patah hati bisa menyebabkan sakit jantung.--

PALEMBANG, PALPOS.ID- Jantung merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berongga, serta berotot dan memiliki peran penting dalam tubuh manusia.

Yaitu sebagai sistem peredaran darah manusia karena jantung memompa darah ke seluruh tubuh manusia. 

Jantung mengendalikan seluruh kegiatan peredaran darah dengan salurannya adalah pembuluh darah.

BACA JUGA:Ini 10 Cara Mencairkan Bansos PIP, Ada Rp 450 Ribu-Rp 1 juta untuk Pelajar

BACA JUGA:Belum Dapat Bansos PIP, Coba Lakukan 10 Langkah Ini !

Sehingga jika pembuluh darah mengalami gangguan/kerusakan seperti penyumbatan maka akan terjadinya penyakit pada jantung.

Penyakit jantung adalah keadaan ketika jantung mengalami gangguan/permasalahan.

Sehingga fungsi jantung mengalami penurunan yang disebabkan karena otot jantung yang mengalami kekurangan akan darah.

BACA JUGA:Bansos PIP Berhasil Luaskan Akses Pendidikan di Indonesia

BACA JUGA:Ini Syarat dan Besaran Bansos PIP 2023 Kemdikbud untuk Pelajar SD hingga SMA

Karena terjadinya penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat adanya kerusakan di lapisan dinding pembuluh darah (aterosklerosis).

Lantas, apakah patah hati bisa menyebabkan penyakit jantung?

Ternyata orang yang sedang patah hati, baik karena diputusin, diselingkuhin, dikecewakan, ditinggalkan ataupun mendengar kabar duka ternyata tak hanya membuat seorang penderitanya mengalami keretakan pada rohaninya.

BACA JUGA:Buruan! Ini Cara Mendapatkan Bansos PIP Rp1 Juta untuk Pelajar SD hingga SMA

Tetapi juga dapat mengganggu kesehatan fisiknya yaitu dapat menyebabkan seorang penderita terkena penyakit jantung.

Bahkan bisa beresiko paling fatal yaitu kematian walaupun itu dalam persentase yang kecil sekitar 2% saja. 

Penyakit ini biasa dikenal sebagai sindrom patah hati karena terjadi ketika seseorang sedang mengalami patah hati yang berujung terkena penyakit jantung.

Istilah medis dari sindrom patah hati ini adalah "Takotsubo Kardiomiopati". 

BACA JUGA:Ingat! Jangan Sampai Bansos PIP 2022 untuk Pelajar Hangus, Cek Nama Penerimanya Disini...

Takotsubo Kardiomiopati merupakan keadaan ketika otot jantung mengalami kerusakan akibat terjadinya depresi yang berlebihan.

Walaupun belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, tetapi kejadian penyakit jantung meningkat ketika terjadinya keadaan depresi yang berlebihan pada seseorang.

Dilansir dari Instagram @ekidarehanf,  dr. Ekida Rehan Firmansyah mengatakan, alur sindrom patah hati ini adalah sebagai berikut:

BACA JUGA:11.9 Juta Pelajar penerima Bansos PIP Kemdikbudristek 2022, Buruan Cek Nama Kamu...

Stress yang berlebihan > terjadinya peningkatan pada "hormon katekolamin" > dan berakhir ketika otot jantung mengalami kerusakan. 

Selain itu, penyakit jantung ini dapat dipicu oleh rendahnya "hormon Estrogen" yang dimiliki.

Adapun gejala yang dirasakan mirip seperti serangan jantung yaitu: nyeri (di dada, leher, punggung dan lengan), detak jantung abnormal, sesak napas dan pingsan.

BACA JUGA:6 Kapolres Baru di Polda Sumsel, Berikut Daftar Lengkapnya

Tetapi jangan panik karena keadaan ini hanya terjadi secara sementara.

Ini bisa pulih kembali ketika mendapatkan penanganan yang tepat.

Dan kejadian ini besar rentan terjadi pada wanita yang berada di usia 60 tahun ke atas atau wanita yang telah mengalami menopause. 

Hal ini dikarenakan pada wanita yang telah menopause mengalami kekurangan pada hormon estrogen yang dapat berfungsi sebagai pelindung jantung. 

BACA JUGA:4 Formasi Seleksi CPNS 2023 Dijamin Mudah Lulus, Mau Tau?

BACA JUGA:3 Kementerian jadi Idaman CPNS 2022, Mulai Gaji Tinggi hingga Mudah Lulus

Tetapi pada laki-laki lebih sering menyebabkan kematian sebesar 3x lipat dari pada wanita. Jadi itulah penjelasan mengenai sindrom patah hati ini.

Upaya yang dapat kita lakukan untuk menghindari penyakit jantung ini adalah dengan menghindari depresi yang berlebihan. Nah, jadi jangan sampai patah hati ya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: