Bangsat! 1000 Polisi Lakukan Pelecehan Seksual Dan Pemerkosaan
Ilustrasi pelecehan yang dilakukan ribuan anggota polisi.--Pinterest
JAKARTA, PALPOS.CO.ID - Ada 1000 polisi di Mertropolitan London, Inggris, diduga terlibat dalam kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan.
Selain 1.000 personel yang diduga kuat terlibat, sebanyak 45 ribu personel Kepolisian Metropolitan London akan diperiksa ulang.
Kasus ini telah menghancurkan kepercayaan publik pada petugas kepolisian, terutama para wanita di London.
Dikutip dari dailymail, kasus itu sedang diselidiki oleh Kepolisian Metropolitan London.
Aparat kepolisian di ibu kota Inggris itu menyebut tindakan ini sangat memalukan.
Komisioner Kepolisian Metropolitan London, Sir Mark Rowley, meminta maaf kepada warga London.
Sir Mark Rowley menyebut, 1.633 kasus dugaan pelecehan seksual dan rumah tangga itu terjadi sepanjang 10 tahun terakhir.
Skandal pelecehan seksual ini terbongkar, setelah Kepolisian Metropolitan menangkap David Carrick, yang juga anggota polisi di London.
Dalam pemeriksaan David Carrick mengaku bersalah atas 49 kasus pelecehan seksual. Termasuk pemerkosaan.
Di luar itu, terdapat 85 pelanggaran lainnya. Atas pengakuannya itu, David Carrick disebut sebagai pemerkosa paling produktif di Inggris.
David Carrick menggunakan posisinya sebagai polisi untuk mendapatkan kepercayaan korbannya.
David Carrick kerap menunjukkan identitasnya sebagai polisi dan bertindak seolah-olah korban aman bersamanya.
Sir Mark Rowley mengakui kalau dia telah gagal membina dan mengawasi anggotanya. Sir Mark Rowley juga meminta maaf atas kesalahannya tersebut.
"Pria ini (David Carrick) melecehkan wanita dengan cara yang paling menjijikkan. Itu memuakkan. Kami telah mengecewakan wanita dan anak perempuan. Kami telah mengecewakan orang London. Saya telah gagal, dan saya minta maaf. Dia seharusnya tidak menjadi polisi. Saya tahu permintaan maaf ini tidak cukup. Tetapi penting untuk mengakui kegagalan," ujar Sir Mark Rowley seperti dikutip dari dailymail pada Rabu, 18 Januari 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: