Bank Indonesia Sumsel Buat Empat Program Inovasi Ketahanan Pangan, Ini Fungsinya...
Bank Indonesia bersama Gubernur Sumsel saat memperkenalkan empat program inovasi ketahanan pangan pada, Jum'at 24 Februari 2023.--Foto : Tia
Palembang, PALPOS.ID – Guna pengendalian inflasi jelang bulan Ramadhan, Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan atau BI Sumsel membuat empat program unggulan sebagai inovasi khususnya komoditas pangan.
Dalam hal ini BI Sumsel menggelar acara tersebut dengan mengusung tema ‘Sinergi dan Inovasi Untuk Ketahanan Pangan Nasional Melalui Program Sumsel Mandiri Pangan pada, Jum’at 24 Februari 2023 di Ballroom Hotel Arista Palembang.
Hal ini sebagai soft launching GNPIP menjelang kick off-nya dibulan Maret 2023 ini, dan akan disusul juga di sejumlah wilayah lainnya.
GNPIP juga merupakan wujud komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi, guna mendukung ketahanan pangan secara integritas, masif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022
Program yang dicanangkan Pemerintah Sumsel pada Desember 2021 tersebut akan diusung melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan atau GNIP bersinergi, dan selaras dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan atau GSMP.
Gubernur Sumsel, Herman Deru menyampaikan jika komoditas pertanian menjadi sektor yang paling bertahan di pandemi, serta mendukung pertumbuhan.
“Dalam rangka mendukungnya, kami mengubah pola pikir masyarakat dari membeli menjadi menghasilkan untuk menciptakan kemandirian gizi pangan,” ujar Deru.
Deru menuturkan, program yang telah dilakukan berkontribusi bagi penurunan angka kemiskinan menjadi 11,95 persen pada September 2022 lalu.
BACA JUGA:Bank BNI Buka Loker Untuk Teller dan Admin, Pendaftaran Gratis
“Mari kita bersama menciptakan solusi dan melakukan eksekusi yang konkrit bagi sektor pertanian di tengah anomali cuaca, dengan konektivitas dan distribusi yang baik,” tuturnya.
Keempat program yang dimaksud yakni, optimalisasi pasar murah, peningkatan pasokan, modernisasi pertanian, dan peningkatan produksi.
“Pertama, optimalisasi pasar murah bersama dengan rilis jadwal pasar murah bersama dan perluasan informasi melalui iklan layanan masyarakat.
Selain itu optimalisasi pasar murah tersebut juga didukung dengan digitalisasi melalui kehadiran pembayaran QRIS dan penguatan aplikasi marketplace ‘SIBEJAJO’.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: