Ketua Umum PP Muhammadiyah Minta Tunjukkan bahwa Warga Muhammadiyah Beragama Lebih Baik di Dunia Nyata...

Ketua Umum PP Muhammadiyah Minta Tunjukkan bahwa Warga Muhammadiyah Beragama Lebih Baik di Dunia Nyata...

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi pernyataan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah yang diungkapkan peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin, Minggu 23 April 2023.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

JAKARTA, PALPOS.ID – Terkait ancaman pembunuhan dari peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin, Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah bersikap tegas.

Bahkan, Ketua Umum PP Muhammadiyah minta tunjukkan bahwa warga Muhammadiyah beragama lebih baik di dunia nyata.

Demikian ditegaskan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangannya, Senin 23 April 2023.

‘’Makanya kita imbau kepada seluruh warga Muhammadiyah agar tidak bersikap yang sama dengan mereka yang kerdil pemikiran dan sikapnya dalam beragama dan berbanga,” ungkap Haedar Nashir.

BACA JUGA:Sempat Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Akhirnya Peneliti BRIN Minta Maaf, Ini Penjelasannya...

BACA JUGA:Sidang Isbat Habiskan Anggaran Negara, Ini Kata Mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin...

Bahkan, Haedar Nashir juga meminta warga Muhammadiyah tunjukkan sikap berkeadaban dan berilmu.

‘’Tunjukkan bahwa warga Muhammadiyah berkeadaban, berilmu, berbangsa, dan bahkan beragama lebih baik di dunia nyata,” tambah Haedar Nashir.

Sementara anggota Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas Yusuf Wasyim sangat geram dengan pernyataan peneliti BRIN tersebut.

Sebab, Yusuf Warsyim mengaku mengikuti perdebatan di medsos terkait perbedaan hari raya idul fitri 1444 hijriyah.

BACA JUGA:3 Alasan Muhammadiyah Gunakan Metode Hisab Tentukan Awal Ramadan dan Lebaran....

BACA JUGA:Abdul Mu’ti Sebut Larangan Muhammadiyah Salat Idul Fitri di Lapangan itu Langgar Kebebasan Berkeyakinan...

Bahkan, Yusuf Warsyim mengikuti beberapa komentar dari akun tertentu yang menggunakan diksi kekerasan bermuatan ancaman. Yakni seperti kata-kata ‘halal darahnya’ dan ‘bunuh’ warga Muhammadiyah.

Namun yang sangat kontroversial itu yakni pernyataan Profesor BRIN Thomas Djamaluddin dan peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber